PEKANBARU - Saat ini di Riau terdapat 1.500 Madrasah tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah dan hampir semuanya sudah menjalankan Kurikulum 2013 (K-13), bahkan 60 persen guru sudah dilatih.
"Sampai saat ini Madsarah-madrasah tersebut masih menerapkan Kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajarnya," ungkap Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Riau, Tarmizi Tohor, Senin (15/12) di Pekanbaru.
Hal tersebut disampaikannya terkait kebijaksanaan Mendikbud Anies Baswedan beberapa waktu lalu yang menghentikan penggunaan Kurikulum 2013 dalam pendidikan di Indonesia. Kebijakan tersebut sempat mendapatkan reaksi dari berbagai pihak.
Tarmizi menilai keputusan pemerintah menghapus kurikulum 2013 tersebut terlalu cepat. Padahal banyak yang harus dipikirkan pemerintah selain penghapusan kurikulum. "Sebab pendidikan ini bukan hanya di kurikulum saja, tapi banyak lainnya yang juga penting." tegasnya.
Menurut Tarmizi, selain kurikulum pemerintah juga harus memikirkan 3 roh yang menjadi fokus ke depannya, diantaranya pustaka, laboratorium, dan sarana pembentukan akhlak. Ketiga hal ini juga harus menjadi perhatian pemerintah.
"Jadi selain memikirkan masalah kurikulum, pemerintah juga harus memperhatikan ketiga roh pendidikan tadi, agar kualitas pendidikan kita bisa lebih maju sebagaimana yang diharapkan bersama," ungkapnya. (rep05/mcr)