Bicara tentang diet dan nutrisi, kebanyakan orang bisa mendapatkan berbagai macam saran, baik dari dokter, ahli, media dan lainnya. Terkadang, saran-saran yang diberikan tidak dilengkapi dengan dasar yang jelas dan pasti. Bahkan saran yang muncul bisa jadi hanya mitos yang tak akan memberikan manfaat jika dilakukan.
Berikut adalah beberapa mitos dan saran tentang nutrisi dan diet yang sebaiknya tak diikuti. Mitos dan saran berikut ini baru-baru ini telah dipatahkan kebenarannya, seperti dilansir oleh Daily Health Post (08/10).
1. Setiap orang harus mengonsumsi biji-bijian
Tak semua biji-bijian memiliki nutrisi yang sama dan tak semua orang bisa menoleransi biji-bijian. Beberapa bahkan bisa mengalami alergi pada biji-bijian. Selain itu, biji-bijian bukanlah hal yang harus dikonsumsi agar tubuh tetap sehat. Biji-bijian mengandung karbohidrat kompleks dan kebanyakan juga tidak mengandung nutrisi yang banyak. Terlalu banyak mengonsumsi biji-bijian bisa meningkatkan produksi insulin yang bisa memicu diabetes.
Jika seseorang mengalami intoleransi gluten, ini bisa menyebabkan peradangan kronis pada tubuh dan juga berkaitan dengan penyakit mematikan seperti kanker dan penyakit jantung. Pilihlah biji-bijian yang bernutrisi dan organik.
2. Turunkan berat badan dengan mengurangi lemak
Mengurangi berat badan tak harus dengan mengurangi lemak. Penelitian telah mengungkap bahwa mengurangi konsumsi lemak tak serta-merta bisa menurunkan berat badan, begitu juga dengan mengurangi konsumsi karbohidrat. Untuk menurunkan berat badan seseorang harus tetap mengonsumsi lemak, namun pilih lemak yang menyehatkan. Ini karena tubuh membutuhkan lemak untuk memproses energi. Yang terpenting adalah melakukan diet yang seimbang, tak harus dengan membatasi konsumsi lemak dan karbohidrat. Konsumsi makanan yang mengandung lemak sehat, protein, dan berolahraga untuk menurunkan berat badan.
3. Menghindari garam bisa menyehatkan
Garam selama ini memang diklaim sebagai penyebab tekanan darah tinggi. Namun kekurangan garam juga tak baik untuk tubuh. Karena tubuh juga membutuhkan garam dan sodium untuk berfungsi dengan baik. Karena itu, mengetahui jumlah yang cukup untuk dikonsumsi, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit penting dalam hal mengonsumsi garam.
4. Lemak jenuh berbahaya
Ketika bicara tentang lemak, yang terpenting adalah sumber lemak itu sendiri. Lemak tak jenuh tidak selalu berbahaya karena tubuh masih membutuhkannya untuk memproduksi energi. Lemak juga berkaitan dengan kesehatan otak dan kesehatan setiap sel tubuh. Lemak jenuh juga tak selalu meningkatkan risiko penyakit jantung, tidak seperti gula. Karena itu, yang terpenting adalah memilih sumber lemak yang sehat seperti alpukat, minyak kepala, ikan, telur, dan lainnya.
Itulah beberapa saran diet yang sebaiknya tidak serta-merta diikuti. Sebelum mengikuti saran diet sebaiknya selalu sesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda. Jika memiliki masalah kesehatan tertentu, coba konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan diet. (rep05)