Gubernur Riau Dituduh Cabul, Anggota DPRD Ini Menangis
Chaidir A Tanjung/detikcom
Pekanbaru - Anggota DPRD Riau ini menangis. Dia menilai Gubernur Riau, Annas Maamun, telah difitnah atas dugaan pelecehan seksual.
Anggota dewan yang menangis itu adalah Supriati (49). Politikus Golkar ini menangis saat menerima kehadiran mahasiswa dari Universitas Riau, Selasa (9/9/2014). Pertemuan juga dihadiri anggota dewan lainnya yang dipimpin langsung ketua sementara DPRD Riau, Suparman, yang juga dari Golkar.
Saat itu, mahasiswa melakukan aksi demo menuntut agar DPRD Riau menggunakan hak politiknya untuk memanggil gubernur atas dugaan pelecehan. Supriati membantah tudingan mahasiswa.
"Itu semua fitnah. Korban (menyebut nama) itu hanya ingin memeras gubernur. Dia minta Rp 1 miliar, belakangan dia minta Rp 4 miliar. Jadi ini benar-benar bertujuan memeras," kata Supriati dengan suara terbata-bata.
Supriati tak bisa menahan emosi. Dia merasa sedih atas tudingan terhadap Annas Maamun yang saat ini menjabat sebagai ketua DPD Golkar Riau.
"Adik-adik semua kalian jangan terprovokasi masalah ini. Ini gubernur kita, sekaligus orangtua kita. Mari kita bersama-sama menjaga Riau. Saya tidak mau Riau hancur," kata Supriati yang terus menangis.
Karena tangisnya, dia berhenti sejenak untuk berbicara. Dia lantas mengambil tisu yang terletak di atas mejanya. Dia menyapu air matanya.
"Sudahlah, jangan masalah ini terus diungkit-ungkit. Marilah kita membangun Riau. Mari kita berpikir ke depan bagaimana dana APBN bisa masuk ke Riau untuk membangun dan menyejahtrakan rakyat," kata Supriati.
Ketua sementara DPRD Riau, Suparman mengatakan, bahwa kasus ini sudah ditumpangi pihak-pihak tertentu.
"Saya tahu siapa dia. Dia dulunya merupakan staf ahlinya Rusli Zainal saat menjadi gubernur," kata Suparman.
Suparman menjelaskan, korban yang memiliki yayasan pendidikan sering mendapat bantuan dari Pemprov Riau.
"Dia itu saat Gubernur Riau Rusli Zainal sering mendapat bantuan hingga miliaran. Bisa dicek ke Pemprov. Nah karena belakangan ini tak lagi ada bantuan ke dia, makanya kasus ini diungkit-ungkit," kata Suparman.
Sebelumnya, saat memberikan keterangan kepada wartawan, orangtua korban membantah atas tudingan pemerasan itu.
"Silakan buktikan kalau memang ada pemerasan. Isu pemerasan sengaja dihembuskan untuk menutupi dugaan pelecehan seksual tersebut," katanya kepada wartawan.(rep01/detik)
Tulis Komentar