Nasional

Virus Ebola Makin Berbahaya karena Mudah Bermutasi

Jakarta - Wabah ebola yang tersebar di negara Afrika Barat adalah yang terburuk sejak pertama kali ditemukan pada 1976 silam. Penyebaran ebola pun semakin parah dan butuh pencegahan. Baru-baru ini tim peneliti dari Broad Institute di Massachusetts dan Harvard University di Amerika Serikat menjelaskan wabah ebola bisa semakin berbahaya karena virus ini mudah bermutasi. 
 
Tim peneliti melakukan penelitian pada 78 pasien di Sierra Leone selama 24 hari sejak si pasien positif terinfeksi. Untuk menemukan data genom, peneliti menggunakan teknik deep sequencing pada semua sampel. Hasil dari penggunaan teknik ini juga diklaim akurat.
 
Hasilnya, peneliti menemukan lebih dari 300 modifikasi genetik yang mampu menghasilkan 2.014 genom dari virus ebola. Genom ini bahkan bisa bermutasi menjadi virus yang tidak ada kaitannya dengan wabah ebola sebelumnya.
 
"Kami menemukan adanya urutan variasi genom yang menunjukkan bahwa wabah ini menyebar dari 'pengenalan' tunggal, lalu menyebar ke semua orang. Kami harap ada respons cepat dari temuan ini," kata dr. Pardis Sabeti, salah satu peneliti dari Harvard University, seperti dilaporkan Daily Mail, Jumat, 29 Agustus 2014. 
 
Hasil penelitian itu akan dilaporkan pada National Center of Biotechnology Information DNA dan akan diterbitkan dalam jurnal Science. Sabeti berharap data tersebut dapat digunakan untuk penelitian lanjutan dalam penemuan obat atau vaksin ebola. (rep01/tco)