Sosialita

Masa Sih, Makin Cerdas Makin Rentan Gangguan Mental

Banyak orang yang ingin bertambah cerdas, atau paling tidak menjaga fungsi kecerdasannya hingga tua. Faktanya, kecerdasan merupakan hal yang kompleks dan sangat dipengaruhi oleh apa yang dilakukan orang setiap harinya.
 
Kecerdasan pun juga terdiri dari beberapa jenis, misalnya termasuk kecerdasan emosi, kecerdasan natural, dan sebagainya. Detail seputar ini membuat kecerdasan makin sulit untuk dipahami. Berikut empat hal seputar kecerdasan yang perlu Anda tahu.
 
1. Game otak tidak menambah kecerdasan
Dengan peningkatan prevalensi Alzheimer atau demensia, banyak pakar menyarankan untuk melakukan game otak untuk memperkuat kemampuan otak. Penelitian memang menunjukkan ada manfaat terkait kemampuan mengingat dan konsentrasi dari melakukan aktivitas ini.
Namun ada pula kesalahpahaman bila game otak juga bisa meningkatkan kecerdasan secara keseluruhan. Pasalnya, setelah diukur orang yang melakukan game otak dalam periode waktu tertentu tidak menunjukkan peningkatan pada skor kecerdasannya.
 
2. Semakin cerdas, semakin rentan terkena penyakit mental
Banyak ditemukan kasus ilmuwan yang menderita gangguan jiwa. Bagaimana kaitannya? Sejumlah penelitian menunjukkan, orang dengan kecerdasan di atas rata-rata memiliki sebuah gen yang juga berkaitan dengan penyakit seperti skizofrenia dan gangguan bipolar.
 
3. Mereka yang tidur larut dan bangun siang umumnya lebih cerdas
Kebiasaan tidur larut dan bangun kesiangan telah diketahui berkaitan dengan risiko diabetes, kanker, dan masalah kesuburan. Namun sebenarnya ada juga manfaat yang orang-orang dari golongan ini peroleh, misalnya lebih cerdas. Studi menemukan, mereka rata-rata memiliki skor yang lebih baik dalam sebuah tes kecerdasan umum.
 
4. Tes IQ tidak dapat mengukur kecerdasan
Kecerdasan, sekali lagi, adalah hal yang kompleks, sehingga tes IQ saja sebetulnya tidak dapat menunjukkan kecerdasan seseorang yang sebenarnya. Sebuah studi asal Kanada menunjukkan, kecerdasan sebenarnya dapat diukur dari tes memori jangka pendek, kemampuan beralasan, dan kemampuan verbal, yang keseluruhannya tidak dapat dibuktikan dari tes IQ. (rep05)