Nasional

Walhi Nilai Ide Prabowo Ubah Hutan Keliru

Jakarta - Manajer Penanganan Bencana Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Mukri Friatna menyebutkan ide calon presiden Prabowo Subianto untuk membuka 2 juta hektare lahan sawah baru dari kawasan hutan merupakan ide yang keliru.  
 
"Dua kali gagal kalau idenya seperti itu. Pertama, mengurangi tutupan hutan, lalu risiko terjadinya bencana alam semakin tinggi," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Senin, 16 Juni 2014.
 
Prabowo pada debat kedua kandidat calon presiden mengklaim ada 77 juta hektare lahan hutan yang rusak. Lahan rusak tersebut akan dijadikan sawah baru dan lahan untuk menghasilkan bioetanol. Dia berjanji membangun 2 juta hektare sawah dan lahan untuk bioetanol.
 
Mukri mengatakan bahwa lahan hutan di Indonesia saat ini tidak mencapai 50 juta hektare. Terlebih tak ada peningkatan jumlah luas area hutan di Indonesia. "Yang ada dari dulu jumlah area hutan Indonesia setiap tahun berkurang terus," ujarnya.
 
Hutan Indonesia juga masih dibagi lagi selain hutan lindung dan produksi. Ada banyak perusahaan mengantongi perizinan hutan di Indonesia. "Kalau mau, ya, kontrak perusahaan terhadap hutan di Indonesia yang direvisi. Hutan jangan lagi diganggu," ujarnya.
 
Labih lanjut, Mukri mengatakan bahwa lahan pertanian di Indonesia banyak tergerus oleh lahan perumahan. Kementerian Pertanian selama ini sebenarnya sudah memiliki program membuka lahan pertanian baru sebesar 210 ribu hektare, tapi yang terealisasi setiap tahun hanya setengahnya. 
 
"Kalau mau melakukan pengadaan sawah, ya, dikembalikan saja fungsi yang ada," ujarnya.
 
Debat kedua kandidat calon presiden digelar di Hotel Gran Melia, Ahad, 15 Juni 2014, mulai pukul 20.00 WIB dengan tema "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial". Debat capres kali ini terdiri dari enam sesi. (rep01/tpc)