Pilihan
Mendagri: Tanggung Jawab Kepala Daerah ke Rakyat, Bukan Partai
Sabtu, 22 Februari 2025
Cuti Bersama 2025 dan Libur Awal Ramadhan 1446 H Resmi Ditetapkan
Sabtu, 22 Februari 2025
Gubri Abdul Wahid Sampaikan Program 100 Hari Kerja Usai Dilantik
Jumat, 21 Februari 2025
Jokowi Imbau Kepala Daerah PDIP Hadir Retret: Ini Urusan Pemerintahan
Jumat, 21 Februari 2025
Setelah di Lantik Presiden, Masyarakat Rohil Menunggu Janji Manis Bupati dan Wakil Bupati Yang Baru
Kamis, 20 Februari 2025

Ingat: Diet Ekstrem Cenderung Bikin Anda Makin Gemuk
Sabtu, 07 Juni 2014 - 07:00:00 WIB

Menurunkan berat badan adalah keharusan bila Anda obesitas. Pasalnya, obesitas bisa menempatkan Anda pada risiko berbagai penyakit kronis, seperti jantung, stroke, dan diabetes.
Namun, terkadang, sebagian besar orang menjalankan diet ekstrem karena ingin hasil penurunan berat badan secara cepat terlihat dan maksimal. Padahal, diet ekstrem hasilnya lebih cenderung tidak bertahan lama, serta gangguan kesehatan lainnya. Berikut empat alasan Anda harus menghindari diet ekstrem demi perubahan yang cepat, sebagaimana dilansir Menshealth, Sabtu (7/6/2014).
Terlalu banyak air
Anda dapat mengurangi beberapa kilogram berat badan dengan diet ekstrem yang membatasi asupan karbohidrat. Menghindari pasta, nasi putih, dan biji-bijian lainnya selama tiga hari membuat Anda sering buang air kecil hingga pada akhirnya terlihat lebih ramping.
Namun, bukan berarti Anda sudah sukses menurunkan berat badan karena itu hanya bersifat sementara. Setelah Anda makan dengan pola yang normal dan minum air, berat badan semula akan kembali lagi.
Menyakiti tubuh
Sebuah studi dalam International Journal of Obesity menunjukkan bahwa menurunkan berat badan dengan cepat dan mengalami diet yo-yo akan mempengaruhi sistem kardiovaskular. Selain itu, studi lain dalam Journal Diabetes menunjukkan bahwa diet yo-yo mengubah jaringan lemak dan mengurangi toleransi glukosa yang bisa meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.
Sebuah penelitian di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa orang-orang dengan diet sangat rendah kalori selama 10 pekan lebih menghindari lingkungan sosial. Hal ini karena diet sangat rendah kalori membuat tubuh kekurangan hormon leptin dan peptida yang dapat meningkatkan keinginan pergi bersama teman-teman.
Selain itu, diet sangat rendah kalori juga menyebabkan peningkatan hormon ghrelin yang memicu rasa lapar. Sebagian pelaku diet mengatakan bahwa selera makan mereka menjadi jauh lebih besar, bahkan setelah setahun kemudian. (rep05)
LAINNYA
- Dubai, Wisata Belanja Baru Wisatawan Indonesia
- Yuk, Mencoba Segelas Teh Talua yang Penuh Stamina
- Kisah Caleg Gagal: Saya Stres, Habis Uang Banyak
- Yuk Ikutan Lomba Karya Tulis Jurnalistik yang Digelar Pertamina
- Inilah Kepribadian Marshanda Yang Sebenarnya
- Sttt... Katanya Selena Gomez Pernah Ngandung Anak Justin Bieber
Tulis Komentar