Nasional

Memihak Capres, Lima Stasiun TV Ini Ditegur KPI

Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali melayangkan teguran kepada sejumlah stasiun televisi yaitu Metro TV, TV One, dan Grup MNC yaitu RCTI, MNC TV, dan Global TV. Alasannya, kelima stasiun televisi itu menayangkan kegiatan calon presiden secara tidak proporsional.
 
"Kami berikan peringatan kepada lima stasiun televisi ini karena tak berimbang," kata anggota KPI Iddy Muzzayad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 2 Juni 2014.
 
Menurut Iddy, pemberitaan stasiun televisi tersebut cenderung tendensius, tidak netral, dan tidak berimbang. Dia menengarai ketidakberimbangan ini lantaran pemilik stasiun televisi memiliki kepentingan politik pada pemilihan presiden kali ini.
 
Pemilik sejumlah stasiun televisi memang merapat ke dua calon presiden. Metro TV, yang dimiliki Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Bos Grup MNC Hary Tanoesoedibjo mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa setelah keluar dari Partai Hanura. Demikian pula Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, pemilik TV One, mendukung Prabowo.
 
Iddy menuturkan berdasarkan pemantauan KPU pada 19-25 Mei, Metro TV memberikan porsi yang lebih banyak dan durasi lebih panjang kepada Jokowi dan Kalla. Sedangkan TV One dan Grup MNC lebih banyak memberitakan Prabowo dan Hatta.
 
Menurut Iddy, seperti dilansir Tempo.co, total tayangan Jokowi-Kalla di Metro TV mencapai 187 kali. Angka ini jauh di atas tayangan pemberitaan Prabowo-Hatta yang hanya sebesar 110 kali. Sebaliknya, Prabowo-Hatta muncul sebanyak 153 kali di TV One dalam periode ini. Sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla hanya muncul sebanyak 79 kali. Di salah satu Grup MNC yaitu RCTI, Jokowi-Jusuf Kalla hanya muncul sebanyak tujuh kali. Angka ini jauh dibandingkan dengan Prabowo yang muncul hingga 30 kali. (cr01/tc)