Nasional

12 Ribu Orang Minta Google Hapus Datanya

Jakarta - Pengadilan Uni Eropa kebanjiran permintaan yang menuntut agar Google menghapus data yang sudah "ketinggalan zaman dan kuno" di mesin pencarinya. Dikutip dari Daily Mail, Ahad, 1 Juni 2014, dalam sebuah formulir online yang disediakan oleh Google, sebanyak 12 ribu orang menuntut data di internet yang dianggap merugikan mereka segera dihapus.
 
Tuntuan ini datang dari 28 negara anggota Uni Eropa termasuk ratusan di antaranya berasal dari Inggris. Sejak Mei lalu, sejumlah orang dengan alasan privasi meminta pengadilan Uni Eropa di Luxembourg, Jerman, membuat putusan untuk menghapus data mereka karena sudah tidak relevan.
 
Namun, pendiri Wikipedia, Jimmy Wales, mengatakan hahwa upaya penghapusan data ini tidak bisa dijalankan dengan mudah. Menurutnya, pengadilan harus menyadari bahwa mereka berhadapan dengan suatu jaringan global dan bebas. 
 
"Penghapusan itu akan sulit terjadi. Ada banyak mesin pencari di dunia ini. Tidak semuanya bisa 'mematuhi' permintaan Uni Eropa," kaata Wales kepada BBC News, Ahad, 1 Juni 2014. 
 
Sejak pelaporan pertama, pelaku dari berbagai kejahatan seperti pedofil, pornografi, korupsi, dan dokter dengan kasus profesionalitas telah mengajukan permintaan ini. Awalnya, hanya ada tujuh kasus yang dicatat, tapi hingga Jumat, 30 Mei 2014, Google melaporkan jumlahnya terus bertambah. 
 
Google mengatakan, setiap permintaan data ini akan diteliti apakah layak untuk dihapus dari mesin mencari. Namun pengacara Google berpendapat bahwa melakukan keputusan Uni Eropa ini adalah hal yang "tidak masuk akal" dan " memerlukan pemikiran yang agak filosofis". (rep01/tpc)