Wah, Istri Wabup Bengkalis Juga Dapat Teror Penelpon Gelap
BENGKALIS-Teror melalui handphone yang diberitakan beberapa hari lalu di SDN 5 Bengkalis, Riau, ternyata bukan mengenai orang biasa-biasa, tapi juga ditujukan kepada istri Wakil Bupati Bengkalis, H Suayatno. Menurut pengakuan Wabup, istrinya sempat menerima telepon dari pelaku yang mengatakan bahwa anaknya mengalami kecelakaan.
"Tapi karena sudah diberitatakan di media, kita tak terpengaruh. Meski sedikit resah namun kondisi itu bisa diatasi," ujar Wakil Bupati Bengkalis, H Suayatno, Selasa (7/5/2013).
Untuk itu, Wabup meminta pihak Kepolisian untuk melacak siapa pelaku aksi teror terhadap orangtua dan walimurid melalui handphone dengan mengatakan anaknya mengalami kecelakaan.
"Kita tidak tahu ada maksud apa di balik aksi teror tersebut. Tapi yang jelas apa yang dilakukan oleh si pelaku membuat orangtua walid murid resah, khususnya yang anaknya sekolah di SD Negeri 5 Bengkalis," ujar Wabup.
Sedangkan teror terhadap istrinya, ungkap Wabup, saat itu isterinya mendapat aksi teror, kemudian supirnya juga sempat ditelepon oleh orang yang tidak bertanggung jawab tersebut. "Tapi karena sudah membaca berita di koran, kita tidak menanggapinya," ujar Wabup.
Setelah supirnya mendapat telepon teror tersebut, aku Wabup, ia langsung menelpon Kapolres meminta agar pihak Kepolisian melacak si pelaku yang dinilai cukup meresahkan orangtua walid murid. Apalagi ia membaca media ada orangtua walimurid sempat pingsan ketika mendapat telepon bahwa anaknya mengalami kecelakaan, padahal ketika dicek ke soklah anaknya baik-baik saja.
Pada kesempatan itu Wabup mengimbau kepada orangtua walimurid agak tidak terlalu menanggapi jika mendapat telepon semacam ini. Kalau rasanya ragu, alangkah baiknya dihubungi gurunya atau langsung datang ke sekolah untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.
"Jangan panik ketika mendapat telepon yang seperti ini. Kita juga minta kepada pihak sekolah untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak Kepolisian sehingga bisa ditindaklanjuti dan dilacak siapa pelakunya," pinta Wabup seperti dilansir goriau.com.
Seperti diberitatakan sebelumnya, aksi teror ini menimpa sejumlah orangtua walimurid SD Negeri 5 Bengkalis. Modusnya si pelaku yang mengaku sebagai guru sekolah tersebut menelpon orang tua walimurid dengan mengatakan anak wali murid tersebut mengalami kecelakaan di sekolah dan sedang dirawat di rumah sakit umum daerah.
Agar orang tua walimurid percaya, si penelpon memberikan nomor telepon dokter yang menangani anak tersebut. Kemudian si dokter mengatakan si anak butuh obat atau peralatan medis untuk segera ditebus di apotik. Supaya lebih yakin, si pelaku memberikan nomor hp apotik yang dimaksud untuk dihubungi orang tua wali murid tersebut. (rep02)
Tulis Komentar