Sosialita

Soal Kiamat 5 Mei, Nabi Cecep Belajar dari Internet

Jakarta-Sekretaris III MUI Kota Bandung Budi Saefudin mengatakan, pengakuan sebagai nabi yang dikatakan Cecep Solihin (47) kepada tak kurang dari 60 orang pengikutnya murni berdasarkan tafsiran sendiri. 
 
Menurut Budi, Cecep tidak memiliki guru ataupun pengajar lain. "Tadi ada kata-kata belajar di persatuan ini dan itu tidak benar, dia hanya simpatisan. Sekarang clear. Ini mutlak pemahaman pribadi tanpa guru dan belajar. Dia mengartikan bahwa rasul itu penyampai. Jadi, dia juga merasa rasul," kata Budi di Bandung, Kamis (3/4/2014) kemarin. 
 
Budi menambahkan, Cecep telah mengakui kesalahannya dan bertobat untuk kembali ke ajaran Islam yang sesuai. Kelompoknya pun telah dibubarkan.
 
"Dia sudah membaca kalimat syahadat dan tanda tangan. Clear, yang tadinya aliran sesat, sekarang sudah tobat, dan sudah Islam lagi. Dia sudah tidak mengaku lagi sebagai nabi. Aliran ini dianggap beres. Beruntung polisi cepat menanganinya. Kalau tidak diatasi, bisa berkembang dan pemahaman sesat ini akan memecah belah Islam. Itu cuma karena kekhilafan dan kebodohannya," ungkap Budi. 
 
Soal pernyataan Cecep yang meramalkan bakal terjadi kiamat pada tanggal 5 Mei 2014 mendatang, Budi mengatakan Cecep menafsirkan hal tersebut dari internet.
 
"Soal kiamat itu dia belajar di internet, hingga keluarganya dikumpulkan dan memberi tahu jika kiamat sebentar lagi. Itu pemahaman kebodohannya saja. Dia sudah menyatakan khilaf, " kata Budi. 
 
Sementara itu, Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi menegaskan, apabila kelak Cecep mengulangi perbuatannya, Cecep tidak bisa lari dari perjanjiannya yang sudah ditandatanganinya di hadapan belasan saksi ahli. 
 
Artinya, Cecep bisa dipidanakan dengan pasal penistaan agama. "Alhamdulillah bisa selesai. Kalau nanti dia mengulangi, kan tadi sudah ada perjanjiannya, dia harus siap dipidanakan," ujar Mashudi. (rep05)