Pilihan
Mendagri: Tanggung Jawab Kepala Daerah ke Rakyat, Bukan Partai
Sabtu, 22 Februari 2025
Cuti Bersama 2025 dan Libur Awal Ramadhan 1446 H Resmi Ditetapkan
Sabtu, 22 Februari 2025
Gubri Abdul Wahid Sampaikan Program 100 Hari Kerja Usai Dilantik
Jumat, 21 Februari 2025
Jokowi Imbau Kepala Daerah PDIP Hadir Retret: Ini Urusan Pemerintahan
Jumat, 21 Februari 2025
Setelah di Lantik Presiden, Masyarakat Rohil Menunggu Janji Manis Bupati dan Wakil Bupati Yang Baru
Kamis, 20 Februari 2025

Lahan Tanaman Pangan Rohil Bebas Karhutla
Rabu, 19 Maret 2014 - 02:13:00 WIB

Kadistnak Rohil, Ir Muslim
BAGANSIAPIAPI - Dinas Pertanian dan Perternakan (Distanak) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menyatakan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tak merambah lahan pertanian tanaman pangan. Upaya yang dilakukan petani agar lahannya bebas dari jilatan api yang mejalar di perkebunan warga diatasi dengan mengintensifkan penjagaan.
"Lahan pertanian tanaman pangan tahun ini bebas dari jilatan Karhutla. Ini berkat upaya petani menjaga lahannya. Dengan begitu, petani kita tetap melakukan panen padi dan tanaman pangan lainnya," tegas Kepala Distanak Rohil, Muslim, Senin (17/3) di Bagansiapiapi.
Menurutnya, selama Karhutla melanda perkebunan dan lahan hutan di Rohil, petani tanaman pangan tetap melakukan aktivitasnya. "Malahan petani kita bukan cuma melakukan penanaman dan merawat tanaman saja, toh ada yang memanen hasil buminya di seluruh kecamatan," tegas Muslim.
Namun demikian, Distanak Rohil tetap mengimbau petani tidak melakukan pembakaran saat membersihan lahan pertanian. "Justru dengan cara membakar bisa merusak unsur hara tanah, makanya kita tetap mengontrol petani tidak membakar lahan saat melakukan pembersihan lahan," sebutnya.
Muslim menegaskan, jika petani tanaman pangan melakukan pembakaran lahan, apapun alasannya maka dijatuhi sanksi. Dengan begitu, lahan pertanian Rohil benar-benar aman dan bebas dari kebakaran. "Bahkan, jerami padi kita minta dikumpulkan setelah panen untuk dijadikan pupuk. Dengan begitu, petani tak lagi harus mengeluarkan dana besar saat mengola tanahnya untuk ditanam ulang," jelas Kepala Distanak ini. (rep1)
LAINNYA
Tulis Komentar