Nasional

Atasi Asap, Siswa di Payakumbuh Shalat Minta Hujan

Payakumbuh-Seluruh siswa sekolah menengah pertama dan atas di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, melaksanakan shalat Istisqa atau memohon hujan untuk meredakan kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap. Dengan adanya air hujan, diharapkan kabut asap juga akan berkurang.
 
Meski seluruh sekolah di Kota Payakumbuh sedang diliburkan karena status tanggap darurat asap, tapi khusus hari ini seluruh siswa diwajibkan datang ke sekolah melaksanakan shalat minta hujan.
 
Para siswa tampak khusuk meski dalam kepungan kabut asap. Banyak siswa yang tidak menggunakan masker padahal kabut asap dianggap sudah dalam taraf membahayakan. Diharapkan dengan dilaksanakannya shalat memohon hujan ini dapat mengurangi perluasan kebakaran dan menghilangkan kabut asap.
 
Sementara itu, diduga akibat adanya kegiatan pembukaan lahan perkebunan secara ilegal oleh masyarakat, kebakaran meluas hingga kawasan hutan industri milik PT WKS di Tanjung Jabung Timur, Jambi.
 
Belasan hektare hutan Taman Akasia juga ikut terbakar sejak petang kemarin. Hingga saat ini, kobran api belum bisa dipadamkan.
 
Tim Manggala Angis Dinas Kehutanan Tanjung Jabung Timur, Jambi, masih berupaya memadamkam api dibantu oleh personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jambi.
 
Sulitnya mencari sumber air membuat api terus meluas dan sulit dikuasai dan dipadamkam. Dari data terakhir, dipastikan sudah lebih dari 10 hektare lahan hutan industri di kawasan Taman Akasia sudah terbakar.
 
Menurut kepala tim tanggap darurat, BPBD Jambi, Darmanto, selain sulitnya sumber air, tim juga mengalami keterbatasan personel karena harus melakukan pemadaman di kawasan hutan Raya Muaro Jambi. Kebakaran di hutan tersebut juga terus meluas. 
 
"Kini bertambah luas dendan enam titik kobaran api. Kabut asap yang menyelimuti Jambi juga meluas dan pekat. Pagi tadi jarak pandang hanya 50 meter," katanya. (rep05)