Pesawat Pembuat Hujan Tak Berani Terbang ke Riau
Jakarta-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menjatuhkan bom air atau water bombing dari udara di sejumlah wilayah di Provinsi Riau, Jumat (14/3/2014). Ini dilakukan untuk menanggulangi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau dan sejumlah provinsi lainnya.
"Besok pagi mulai dioperasikan Hercules C-130 untuk 'water bombing' dengan homebase di Halim Perdanakusuma," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (13/3/2014).
Sutopo berharap water bombing bisa dilakukan segera menyusul kondisi kabut asap yang terjadi di wilayah Riau meluas hingga Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang. Tak hanya di Pekanbaru, asap menyebabkan sejumlah rute penerbangan di kedua provinsi ini terganggu.
"Di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru jarak pandang pada pagi hari tadi hanya 500 meter dan pada siang hari ini hanya 300 meter," tambahnya.
Terbatasnya jarak pandang menjadi kendala pada pengoperasian teknologi modifikasi cuaca dan bom air. Pemerintah, lanjutnya, berharap bahwa upaya penjatuhan bom air dari udara bisa dilakukan secepat mungkin.
"Upaya pemerintah dalam mengendalikan kabut asap terutama melalui penjatuhan bom air dari udara jadi terkendala karena kabut asap pekat mengganggu penerbangan termasuk pesawat Hercules yang akan digunakan untuk water bombing," katanya.
Kekhawatiran itu dinyatakan pula oleh Kepala Bidang Data BNPB, Agus Wibowo. Menurutnya, water bombing yang dijadwalkan pada hari ini terhambat kabut asap tebal.
"Tidak ada helikopter yang berani untuk melakukan 'water bombing'," katanya di Pekanbaru.
Ia mengatakan kepekatan kabut asap sejak pagi hingga siang menyebabkan visibilitas (jarak pandang maksimum) kurang dari 500 meter. Kondisi tersebut menggagalkan semua rencana pemadaman udara. khususnya 'water bombing'.
"Sejak pagi hingga siang ini, tidak ada satupun helikopter yang berani terbang karena titik kebakaran tidak nampak setelah tertutup asap tebal," katanya.
Agus menjelaskan, saat ini, di Posko Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau di Pangkalan Udara TNI Roesmin Nurjadin Pekanbaru, terparkir sejumlah helikopter yang disewa pemerintah dan milik perusahaan.
"Terpaksa diparkirkan karena memang untuk 'water bombing' tidak bisa dilaksanakan karena kondisi yang tidak memungkinkan," katanya.
Salah satu helikopter berbadan besar jenis Kamov sekalipun, lanjutnya, juga tidak bisa broperasi hingga sekarang juga terparkir di bandara.
"Saat ini yang bisa diharapkan hanya hujan. Semoga saja terjadi hujan untuk memadamkan titik kebakaran lahan penyebab kabut asap ini," kata Agus.
Tulis Komentar