Hebat, Nenek 78 Tahun Ini Selamatkan Cucu dari Banjir
Manado-Nenek Marije Tempone (78) tak akan mengira harta bendanya lenyap dalam waktu tak sampai lima menit. Marije merasa beruntung karena cucu kesayangannya, Jesika selamat dari banjir bandang yang menerjang Manado.
Minggu (15/1) pukul 06.00 WIT, hujan lebat turun di kawasan rumah Marije di Karame Lingkungan 3 Nomor 31, Kelurahan Karame, Kecamatan Singkil, Manado, saat dia menyiapkan sarapan untuk Jesika.
"Saya dengar cucu berteriak, 'Oma air su naik'. Dengar kabar, kami langsung simpan barang di bungkus plastik di atas rumah. Tujuannya, biar aman begitu. Saat itu masih sekitar pukul 06:00 WITA," ujar Marije kepada merdeka.com di Manado, Rabu (22/1).
Tak lama, Jesika kembali berteriak bahwa banjir sudah menggenangi jalan di depan rumah Marije. Tanpa pikir panjang, Marije langsung berlari dan menggendong Jesika menuju gereja di kawasan tersebut. Namun banjir disertai lumpur sudah setinggi pinggangnya.
"Awalnya kami mau ke gereja. Tapi tak jadi karena terlalu jauh, akhirnya memutuskan ke puskesmas," ujarnya.
Marije menuturkan, dirinya sempat melihat jendela dan pintu rumahnya masih terbuka dan dengan leluasa air menyapu barang-barang yang ada di dalam rumah. Dia tak sempat menyelamatkan harta benda, tetapi Marije berhasil membawa harta yang tak ternilai harganya, Jesika, cucunya.
"Kami tidak sempat selamatkan apa-apa, saya hanya menggendong Jesika erat-erat supaya tak tersapu banjir," kata Marije.
Menuju Puskesmas, tubuh tuanya tak kuat menggendong Jesika menerjang banjir. Marije mengaku mendapat pertolongan Tuhan, karena tiba-tiba ada pria yang membantunya hingga berhasil ke Puskesmas.
Akhirnya mereka naik ke lantai dua Puskesmas Wawonasa di Kelurahan Karame, Kecamatan Singkil, Manado. Saat itu banjir disertai lumpur terus naik dengan cepat, bahkan rumahnya hanya terlihat atapnya saja.
"Pasrah saja pada Tuhan. Siapa tau ada pi mau bantu saya," tandasnya. (rep05)
Tulis Komentar