Tahun 2013

119 Kasus Lakalantas Tewaskan 49 Pengendara

Kapolres Bengkalis AKBP Andry Wibowo SIK MH MSi
BENGKALIS - Sedikitnya 119 kasus kecelakaan lalulintas terjadi selama tahun 2013 di wilayah hukum Polres Bengkalis. Kendati angka kecelakaan ini cukup tinggi, namun jika dibanding tahun 2012 , terjadi penurunan angka lakalantas sebanyak 34 % atau sebanyak 179 kasus.
 
Kapolres Bengkalis AKBP Andry Wibowo SIK MH MSi melalui Kasatlantas AKP Roni Syahendra SH SIK, Senin (30/12) mengatakan, dari sebanyak 119 kasus lakalantas yang terjadi selama 2013 itu, korban tewas sebanyak 49 jiwa, luka berat sebanyak 49 jiwa dan luka ringan 90 jiwa dengam kerugian materil sebesar Rp.208,5 juta. 
 
Sementara pada 2012 dari 179 Kasus Lakalantas dengan korban tewas sebanyak 68 jiwa, mengalami luka berat sebanyak 113 Jiwa, luka ringan 150 Jiwa dengan kerugian materil mencapai Rp.402 juta.
 
Adapun penyebab kecelakaan sebagaimana dijelaskan Roni lebih dominan disebabkan  kelalaian manusia sebagai pengguna jalan.  Didukung oleh factor jalan seperti tidak adanya rambu di tikungan tajam, tikungan yang tertutup pohon sehingga menggangu pemandangan para pengendara.
 
"Sudut elevasi jalan yang tidak sesuai, tidak ada nya rambu–rambu, marka jalan yang tidak jelas, tidak adanya penerangan jalan pada daerah rawan kecelakaan, ditambah lagi dengan curahan hujan dengan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan jalan yang rusak dan berlobang tergenang air akibat kurang nya drainase. Hal ini banyak ditemukan disepanjang jalur Lintas Kecamatan Pinggir–Kecamatan Mandau, dan mengakibatkan terjadi kecelakaan," katanya dilansir halloriau.
 
Penyebab kecelakaan ini tambahnya lagi, diperberat pula dengan banyaknya kendaraan yang melebihi tonase yang melewati jalan dengan kategori kelas dua sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan jalan. Ditinjaui dari kondisi kendaraan kemampuan kendaraan yang berkecepatan tinggi menambah tingginya resiko kecelakaan dengan perawatan terhadap kendaraan yang rendah.
 
"Manusia sebagai pengguna jalan yang berhubungan dengan prilakunya dalam berkendaran yang sering mengabaikan keselamatan sehingga terkesan kecelakaan laka lantas telah direncanakan oleh diri mereka sendiri,” ujarnya.
 
Dikatakan, hal itu dapat dilihat dari kejadian laka lantas yang terjadi seperti pengendara yang berkendara dengan kondisi lelah dan mengantuk, tidak menggunakan helm, tidak menghidupkan lampu pada saat berkendara, serta kurangnya perawatan pada kendaraaan.  
 
Sehingga walaupun kompetensi mengemudi dan berkendara sangat baik tapi tidak ditunjang oleh prilaku berkendaraan yang berkeselamatan. Tak dapat dipungkiri lagi kejadian laka lantas hanya menunggu waktu atau ketidak beruntungan mereka para pengguna jalan.
 
Dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan lalulintas, Sat Lantas Polres Bengkalis kata Roni, telah melaksanakan pemasangan kincir–kincir keselamatan, Patroli secara estafet, penimbunan terhadap jalan yang rusak dan berlobang yang rawan laka lantas, serta kegiatan pendidikan lalu lintas tentang penyebab terjadinya laka lantas bagi seluruh lapisan masyarakat.
 
"Dalam upaya pencegahan terjadinya laka lantas ini Sat Lantas Polres Bengkalis pada Tahun 2013 ini telah membentuk TIM Dikmas Lantas dan TIM Rekayasa Jalan yang bertugas mendata dan membangun jaringan Informasi di tengah–tengah masyarakat, sehingga pada saat terjadi Laka Lantas masyarakat dapat memberikan Informasi yang akurat dan dapat membantu mengurangi vatalitas terhadap korban laka lantas," jelasnya.
 
Roni berharap memasuki tahun 2014 ini, masyarakat dapat lebih mematuhi rambu–rambu lalu lintas dan memahami arti pentingnya etika dan tertib lalu lintas di jalan raya sehingga pada tahun 2014 nanti jumlah kejadian laka lantas dapat berkurang dan tidak ada jiwa yang melayang sia–sia di jalan raya.
 
Diharapkan, seluruh instansi terkait baik yang membidangi kondisi jalan, sarana dan prasarana jalan dan perindustrian agar dapat memperhatikan drainase, guna mencegah genangan air yang dapat meyebabkan laka lantas. Kemudian lebih memperhatikan titik – titik rawan laka lantas dengan membuat himbauan early warning sebelum titik rawan laka. (rep1)