Pilihan
Mendagri: Tanggung Jawab Kepala Daerah ke Rakyat, Bukan Partai
Sabtu, 22 Februari 2025
Cuti Bersama 2025 dan Libur Awal Ramadhan 1446 H Resmi Ditetapkan
Sabtu, 22 Februari 2025
Gubri Abdul Wahid Sampaikan Program 100 Hari Kerja Usai Dilantik
Jumat, 21 Februari 2025
Jokowi Imbau Kepala Daerah PDIP Hadir Retret: Ini Urusan Pemerintahan
Jumat, 21 Februari 2025
Setelah di Lantik Presiden, Masyarakat Rohil Menunggu Janji Manis Bupati dan Wakil Bupati Yang Baru
Kamis, 20 Februari 2025

Atasi Masalah Banjir, Pemko akan Dirikan Rusunawa
Sabtu, 30 November 2013 - 12:40:00 WIB

ilustrasi/net
PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan mendirikan rumah susun sewa (Rusunawa) dan rumah susun untuk dimiliki (Rusunami) untuk mengatasi persoalan dan mencarikan solusi bagi pengungsi banjir. Pasalnya, komplek perumahan Mutiara Witayu, Kecamatan Rumbai yang menjadi langgan banjir seakan tak dapat dipecahkan selain mendirikan Rusunawa dan Rusunami.
"Sebenarnya dari dulu kita sudah disiplinkan untuk lokasi perumahan harus bebas banjir. Sedangkan untuk lokasi perumahan seperti Mutiara Witayu yang kerap terkena banjir ini merupakan penyakit yang sudah terlanjur salah. Sehingga, dampaknya sampai saat ini masih kita tanggung," ujar Walikota Pekanbaru, Firdaus MT, Jumat (29/11/2013).
Oleh sebab itu, lanjut wako, pihaknya berencana untuk memindahkan masyarakat yang terkena banjir ini ke lokasi yang lebih nyaman.
"Saat ini kita tengah mencari lahan, jika ada lahan maka akan kita bangun Rusunawa atau Rusunami yang bebas banjir. Diharapkan, terutama warga perumahan Mutiara Witayu mau pindah ke Rusunawa atau Rusunami," harapnya.
Dijelaskan Firdaus, di lokasi Mutiara Witayu yang selama ini menjadi pemukiman warga, tidak layak dijadikan perumahan. Pasalnya, dataran ini rendah itu lebih pantas dijadikan daerah hijau untuk resapan air atau waduk.
"Saya rasa percuma disana kita buat pengendalian banjir, karena datarannya sangat rendah. Oleh sebab itu kita buat solusinya melakukan pemindahan mereka. Namun untuk merealisasikan ini tentu tidak segampang membalikkan telapak tangan. Soalnya mencari lahan kosong saja sangat sulit. Contohnya dalam dua tahun ini saja kita selalu anggarkan untuk pembayaran lahan, namun tak bisa-bisa untuk membayar sampai sakarang. Memang pengadaan lahan ini merupakan persoalan-persoalan yang paling sulit," jelasnya. (rep1)
LAINNYA
- Komisi E akan Panggil BPBD Riau Soal Tolak Bantuan Pusat
- Kurangi Angka Golput, Kesbangpol Riau Punya Tekniknya
- Plt Gubri Himbau Seluruh Masyarakat Riau Dukung Visi Riau 2020
- Sebelum ke Jakarta, SBY Tuntut Musibah Asap tak Terulang
- 46 Wanita dan 4 Pasangan Mesum Diamankan
- Polisi Kantongi Nama Para Pembantai
Tulis Komentar