25 November Temui Menteri ESDM

Pemprov Ngotot ingin Kelola Blok Siak

PEKANBARU  - Pemprov Riau seakan belum menyerah dari perjauangan merebut pengelolaan Blok Siak. Setelah gagal bertemu dengan Mentri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM), Jero Wacik, Senin (18/11/2013) lalu, Pemprov terus berusaha dan bertemu dengan Sub Pengolahan Minyak Hulu, Selasa (19/11/2013) membahas dan konsulltasi terkait pengelolaan ladang minyak itu.
 
Sebelum kontrak Blok Siak tersebut habis dengan PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) pada 27 November mendatang, Pemprov kembali dijadwalkan bertemu dengan Menteri  (ESDM) pada 25 November di Jakarta.
 
Demikian dikatakan Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Riau Syahrial Abdi di Kantor Gubernur Rabu (20/11/2013). Syahrial mengaku optimis peluang untuk mendapatkan pengelolaan Blok Siak masih terbuka lebar. "Kita memang belum bertemu Menteri SDM secara langsung, tapi kita sudah diarahkan oleh Dirjen Migas ke Sub Pengolahan Minyak Hulu. Jadi dialah nanti yang akan memberikan arahan terkait rencana pengelolaan Blok Siak," kata Syahrial.
 
Menurut Syahrial, Pemprov akan memanfaatkan peluang pertemuan tersebut sebaik mungkin. Target Pemprov agar dapat mengelola Blok Siak tersebut diharapkan dapat tercapai. Sebab menurut Syahrial, upaya Pemprov untuk merebebut Blok Siak bukan baru-baru ini saja. Jauh sebelumnya, jurus lobi yang dilakukan oleh Pemprov untuk  merebut Blok Siak sudah dilakukan. "Kita akan gunakan kesempatan ini, kita gunakan untuk meyakinkan pihak Kementerian ESDM," lanjut Syahrial.
 
Ketika ditanya, mengapa tidak diagendakan lebih cepat mengingat 27 November mendatang sudah berakhirnya kontrak pengelolaan Blok Siak oleh PT CPI, Syahrial mengatakan hal tersebut sudah diusahakan. Namun karena kesibukan Menteri ESDM, pertemuan baru bisa dilakukan 25 November mendatang sepulangnya dia dari Bali,  termasuk Wamen ESDM dari  Eropa. "Kita juga memiliki kesibukan yang luar biasa. Sejumlah agenda seperti berakhirnya masa jabatan gubernur dan wakil gubernur, pelantikan Pejabat Gubri, persiapan Pilgubri putaran kedua," ungkapnya.
 
Syahrial menambahkan, pusat sendiri sudah mengapresiasi sudah duduknya kesepakan empat kabupaten untuk bersama-sama mengelola Blok Siak, yakni Kampar, Bengkalis, Rohul dan
Rohil. Empat daerah tersebut sudah menyatakan kesiapanya mengelola secara konsorsium bersama Pemprov Riau. "BUMD PT Riau Petroleum akan didorong sebagai pengelola Blok Siak dan soal kesepakatan lainya seperti bagi hasil, tentunya baru akan dibicarakan setelah ada kepastian apakah diserahkan ke daerah atau justru dilanjutkan pengelolaanya oleh Chevron," paparnya. (rep1)