Nasional

Penyerapan APBD Riau Terendah Kedua di Indonesia

PEKANBARU - Realisasi penyerapan APBD Provinsi Riau 2013 tercatat  terendah kedua dari semua provinsi di Indonesia. Hingga memasuki triwulan keempat, pencapaian fisik APBD Riau 2013 masih dibawah 70 persen dan pencapaian keuangannya masih dibawah 50 persen.
 
Hal itu dikatakan Asisten II Setdaprov Riau Emrizal Pakis kepada wartawan usai mendampingi Wakil Gubernur Riau Raja Mambang Mit memimpin rapat evaluasi dan pengendalian pelaksanaan APBD 2013 di Kantor Gubernur Riau, belum lama ini. "Ya memang realisasi kita masih rendah. Tapi bukan  paling rendah, nomor dua setelah DKI Jakarta," jelas Emrizal.
 
Emrizal mengatakan, untuk menggenjot realisasi tersebut, pekan depan Pemprov akan kembali menggelar rapat pembahasan APBD dan membuat tim desk percepatan realisasi, yang langsung diketuai oleh Sekdaprov Riau Zaini Ismail. Nantinya, desk ini akan dibagi dalam tiga kelompok, yakni kelompok Badan, Dinas serta Biro. 
 
Sementara Satuan Kerja (Satker) terendah yang disampaikan dalam rapat tersebut, yakni Sekretariat DPRD Riau yang hanya mencapai 30 persen. "Pembagian kelompok ini agar nantinya semakin mudah mengawasinya, serta langkah apa yang akan dilakukan," ujar Emrizal.
 
Menyinggung rendahnya realiasi tersebut, memang banyak persoalan yang harus dilihat, diantaranya pencairan keuangan yang lambat karena proses administrasi. Karena, sering terjadi kurang lengkapnya pengajuan dari Satker ke Biro Keuangan, sehingga tak jarang pencairan tertunda. Namun Emrizal juga tak meraasa heran, sebab pada tahun sebelumnya juga realiasi APBD selalu rendah, namun dipenghujung baru meningkat.
 
Sementara itu, Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit memprediksi pencapaian realisasi APBD Pemprov Riau realisasi fisik bisa mencapai 96 persen, sementara target realisasi keuangan 86 persen. "Daya serap APBD ini merupakan satu capaian yang realistis dan rasional," ungkapnya. (rep1)