Takut Curanmor Terbongkar

Ini, Pengakuan Pembunuh Brigadir Zeppy

PELALAWAN - Satu dari dua pelaku pembunuhan anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resort (Polres) Pelalawan, Riau, Brigadir Zeppy (28), berhasil ditangkap hidup-hidup, Slamet Priyantoko (45). Menurut dia, Brigadir Zeppy dihabisi karena takut aksi pencurian sepeda motor yang mereka lakukan terbongkar.
 
Hal itu disampaikan Slamet saat diperiksa Unit 1 Reserse Kriminal Polres Pelalawan, Kamis (14/11/2013). Slamet mengatakan, sebelum membunuh Brigadir Zeppy, ia bersama rekannya, Purniadi alias Bunali yang tewas ditembak polisi saat penangkapan, Rabu (13/11/2013) malam, telah mencuri sepeda motor Yamaha Jupiter Z di Kecamatan Belilas, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
 
Pencurian itu dilakukan pada Minggu (10/11/2013) lalu. Slamet mengatakan, begitu berhasil mencuri sepeda motor, mereka bergerak menuju Pelalawan. Namun di tengah perjalanan ban motor yang ditunggangi Slamet, Yamaha Mio, bannya kempes. Sementara Jupiter Z hasil curian ditunggangi Purniadi yang sesuai KTP merupakan warga Jalan Puntodewo, RT03/RW13, Kelurahan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
 
Entah kenapa, Jupiter Z yang dikendarai Purniadi tiba-tiba juga mogok tidak jauh dari Pos Lantas Payu Atap, Kepolisian Sektor Pangkalan Lesung, Pelalawan, tempat Brigadir Zeppy bertugas. Saat bersamaan, sekitar pukul 04.00 WIB, seorang polisi yang diduga Brigadir Zeppy lewat dan mencurigai motor yang ditunggangi pelaku adalah hasil tindakan kriminal.
 
Atas kecurigaan itu, Brigadir Zeppy langsung membawa Purniadi dan Slamet ke Pos Lantas Payu Atap untuk dimintai keterangan. Namun ketika itu Purniadi ketakukan. Apalagi saat itu Brigadir Zeppy terus meminta surat-surat kendaraan Jupiter Z. Brigadir Zeppy juga meminta Purniadi untuk mengatakan isi tas pinggang yang dibawa Purniadi. Karena panik, Purniado langsung menyerang Brigadir Zeppy dengan pisau yang disimpan di tas pinggangnya. Serangan itu dilakukan secara membabi buta hingga menyebabkan Brigadir Zeppy tewas.
 
Melihat Purniadi kesetanan menyerang Brigadir Zeppy, Slamet mengaku ketakutan dan lari ke belakang Pos Lantas. Setelah Purniadi menghabisi Brigadir Zeppy, mereka langsung kabur menggunakan motor Mio. Sedangkan motor Jupiter Z hasil curian ditinggalkan di Pos Lantas.
 
Pelarian keduanya berakhir pada Rabu malam. Saat keluar dari tempat persembunyian di kebun sawit, mereka yang saat itu berjalan kaki di tengah derasnya hujan distop oleh satpam PT Safari di Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan. Petugas pos tersebut mencurigai mereka adalah orang yang sedang diburu polisi karena wajah keduanya juga mirip dengan foto buron yang disebar aparat.
 
Tak ingin kedua orang yang dicurigai itu kabur, satpam itu langsung menghubungi Polsek Pangkalan Kuras. Tak lama kemudian, tiga anggota Polsek datang dan langsung menginterogasi keduanya. Saat itu Purniadi kembali melakukan penyerangan pada polisi dengan pisau dan mengenai paha Brigadir Oky. Purniadi akhirnya ditembak dan tewas. Sedangkan Slamet berhasil diamankan.
 
Tak lama penangkapan, jajaran Polsek Pangkalan Kuras datang ke lokasi kejadian. Dari situ, jenazah Purniadi dibawa ke RS Bahayangkara di Pekanbaru untuk diotopsi, sementara Slamet dibawa ke Polres Pelalawan. Hingga kemarin, warga Kecamatan Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), kelahiran Malang, Jawa Timur itu masih diperiksa. (rep1)