Fokus Rohil

PKS di Bagan Sinembah Terus Menjamur

 

BAGAN BATU - Keberadaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kecamatan Bagan Sinembah belakangan ini terus menjamur. Dari data terakhir di Kantor Camat, jumlah PKS saat ini ada 5 unit dan diperkirakan bakal tertus bertambah dikarenakan Bagan Sinembah sebagai daerah penghasil sawit terbesar di Riau. 
 
"Setiap tahunnya jumlah PKS di kecamatan kita terus meningkatkan. Ini dikarenakan daerah kita memiliki perkebunan kelapa sawit yang cukup luas, dan bahkan sebagai daerah penghasil produksi sawit terbesar di Riau," ujar Camat Bagan Sinembah Hadiyono, Senin (28/10/2013).
 
Wilayah yang berbatas dengan Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Provinsi Sumatera Utara itu juga didukung dengan kondisi geografis yang akan terus bertambahnya perkebunan sawit baik milik perusahaan maupun perorangan. ”Apalagi kelapa sawit kan menggiurkan petani, makanya para investor terus menanamkan modal dengan mendirikan PKS. Sehingga, para investor merasa bisnis PKS sangat menjanjikan," sambung Hadiyono. 
 
Dijelaskannya, dari 5 unit PKS yang ada untuk sebuah daerah kecamatan bisa dibilang cukup mengherankan. "Di daerah lain, kita lihat paling untuk sebiah kecamatan hanya memiliki 2 unit PKS. Nah, saat ini saja di daerah kita sudah ada 5 unit PKS yang kemungkinan akan terus bertambah. Itu artinya, PKS yang ada saat ini dinilai masih kurang dalam memberikan layanan kepada petani karena hasil produksi yang begitu melimpah," jelasnya.
 
Untuk itu, Hadiyono mengimbau kepada masyarakat memberikan ruang kepada investor demi kemajuan daerah. "Tetapi, dengan catatan pemilik PKS harus mempekerjakan tenaga kerja lokal denganjumlah yang banyak. Mengingat ini sudah kewajiban pemilik perusahaan harus mempekerjakan tenaga lokal untuk mengurangi angka penganguran," tegasnya.
 
Ditambahkannya, Pemkab Rohil juga benar-benar memberikan dukungan sepenuhnya kepada investor dalam pengembangan bisnis kelapa sawit sesuai kondisi wilayah. "Kan tidak mungkin PKS di dirikan di daerah yang bukan penghasil sawit. Ini dilakukan agar petani lainnya seperti padi tidak melakukan alih fungsi lahan," sebutnya. 
(rep1)