2 Calon Gubri Adu Strategi
PEKANBARU - Calon Wakil Gubernur Riau dari Partai Golkar yang mendampingi Calon Wakil Gubernur Annas Maamun, Arsyadjuliandi Rachman mengaku senang atas sudah ditetapkannya jadwal pelaksanaan putaran kedua.
"Kami bersama tim pemenangan menyambut baik atas hasil pleno KPU Riau. Berarti tidak ada tanda tanya lagi kapan putaran kedua dilaksanakan. Kondisi ini memudahkan tim kami untuk langkah selanjutnya," ujar anggota DPR RI ini, Minggu (13/10/2013).
Pria yang akrab disapa Andi ini menambahkan, intensitas sosialisasi dan silaturrahmi ke masyarakat pun kian ditingkatkan. Mulai dari mengunjungi langsung ke pemukiman masyarakat di daerah-daerah, juga sosialisasi ke pasar-pasar tradisional.
Itu dilakukan, kata Andi, tidak harus langsung oleh dirinya bersama dengan pasangannya, Annas Maamun. "Tapi juga bisa dilakukan oleh tim pemenangan," jelasnya.
Andi mengakui, putaran kedua lebih berat. Untuk itu, selaku Wakil Ketua Sekretaris Jenderal Pemenangan Pemilu Sumatera I DPP Partai Golkar, ia menegaskan mesin partai beringin di Riau selaku partai politik yang mengusung dirinya dan Annas untuk benar-benar bekerja.
"Seluruh pengurus Partai Golkar, anggota Fraksi Golkar, calon anggota legislatif dari Golkar harus bekerja memenangkan AMAN (Annas-Andi) sesuai instruksi dari DPP. Bila tidak patuh atas instruksi itu, maka akan mendapatkan sanksi yang sesuai aturan partai," tegas Andi.
Ia juga menyebutkan, timnya akan mengevaluasi kerja tim di putaran pertama lalu. "Kita akan evaluasi apa yang kita kerjakan pada putaran pertama lalu. Kita perbaiki kalau ada kekurangan. Koordinasi harus semakin kita tingkatkan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Herman Centre Provinsi Riau, Ahmad Fauzi menyebutkan, bersama pasangan calon Herman Abdullah-Agus Widayat, pihaknya sudah mempersiapkan strategi-strategi pemenangan. Menguatkan kembali tim yang ada dan menambah tim pemenangan pelapis. Selain itu memperkuat saksi-saksi di lapangan lewat bimbingan teknis.
Herman Abdullah-Agus Widayat sendiri, menurut Ahmad, sudah melakukan komunikasi intens dengan calon-calon yang gagal masuk putaran kedua. "Komunikasi Pak Herman dengan calon yang gagal masuk putaran dua sudah oke. Bahkan Jon Erizal-Mambang Mita dan Lukman Edi sudah menunjukkan signal dukungan," ungkapnya.
Strategi pemenangan lainnya, menurut Ahmad, adalah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan partai-partai politik seperti Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Bahkan, lanjut Ahmad, Calon Gubri-Wagubri yang didukung partai tersebut juga sudah berkomunikasi dengan para kepala daerah yang bukan dari Partai Golkar. "Apa yang kita lakukan itu muaranya ya untuk memenangkan pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat," tegas Ahmad.
KPU Riau menetapkan pasangan nomor urut 2 Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman dan pasangan nomor urut 1 Herman Abdullah-Agus Widayat melaju ke putaran kedua Pemilukada Riau setelah pada pemungutan suara putaran pertama pada 4 September 2013 keduanya memperoleh suara terbanyak.
Pemilihan gubernur-wakil gubernur ini dinyatakan dua putaran karena hasil coblosan 4 September silam tak satu pun dari lima pasangan calon yang berhasil meraih suara di atas 30 persen.
Berdasarkan hasil pleno KPU, pasangan nomor urut 1 Herman Abdullah-Agus Widayat memperoleh 546.714 suara atau 23,00 persen, pasangan nomor urut 2 Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman 685.291 suara atau 28,83 persen, pasangan nomor urut 3 Lukman Edi-Suryadi Khusaini 333.621 suara atau 14,04 persen, pasangan nomor urut 4 Achmad-Masrul Kasmy 492.665 suara atau 20,73 persen dan pasangan nomor urut 5 Jon Erizal-Mambang Mit 318.548 suara atau 13,40 persen.
Dalam pleno itu juga diungkapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 4.459.000, jumlah suara sah 2.376.839, suara tidak sah 75.730, suara sah dan tidak sah 2.452.569, serta tingkat partisipasi pemilih 61,31 persen.
Pemungutan suara putaran kedua semula dijadwalkan pada 30 Oktober. Namun, jadwal itu molor karena pasangan Achmad-Masrul menggugat hasil pleno KPU Riau dan pasangan dari jalur independen yang namanya dicoret dari daftar peserta Pemilukada Riau, Wan Abubakar-Isjoni memperkarakan KPU di Mahkamah Konstitusi (MK). Tapi MK tak mengabulkan gugatan keduanya. Pemilukada Riau pun bisa dilanjutkan ke putaran kedua. (rep1)
Tulis Komentar