Gelar Daud Yordan Melayang ke Tangan Simpiwe
JAKARTA-Daud Yordan kehilangan gelar kelas bulu WBO. Pada pertandingan mempertahankan gelar juara di Stadion Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (14/4), Daud kalah TKO di ronde ke-12 dari penantangnya asal Afrika Selatan, Simpiwe "V12" Vetyeka.
Dengan demikian, Daud hanya bisa mempetahankan gelarnya ini satu kali ketika menang angka atas Choi Tseveenpurev, di Marina Bay Sands, Singapura, pada 9 November 2012. Dia meraih gelar ini ketika memukul KO lawannya dari Filipina, Lorenzo Villanuev, pada pertarungan di Singapura bulan Mei tahun lalu.
Hasil ini membuat Daud harus meninggalkan kenangan pahit di kelas bulu sebelum beralih ke kelas ringan. Pasalnya, menjelang pertandingan ini Daud berujar bahwa apapun hasilnya, dia tetap akan naik ke kelas ringan.
Di awal ronde, penampilan Daud cukup menjanjikan. Pada ronde pertama, dia mengambil inisiatif menyerang. Tetapi Simpiwe yang unggul jangkauan mampu bertahan dengan baik, karena double cover-nya sulit ditembus. Hanya beberapa jab Daud yang mengenai lawan, begitupun Simpiwe mampu memasukkan beberapa jab-nya.
Memasuki ronde kedua, Daud tetap mencoba mengendalikan situasi. Petinju berusia 25 tahun ini berhasil melepaskan dua hook kanan yang keras, tetapi Simpiwe tetap tegas berdiri dan melakukan clinch untuk menetralkan keadaan. Daud terlihat lebih unggul di ronde ini.
Ronde ketiga, pertarungan berlangsung lebih seru. Sorakan penonton yang terus memanggil namanya, membuat semangat Daud kian bergelora untuk menyerang lawan. Kombinasi hook kiri dan kanan Daud menghujam wajah Simpiwe, tetap petinju berusia 33 tahun ini tetap bertahan dan kembali melakukan clinch untuk menyelamatkan diri dari pukulan beruntun Daud.
Setelah penjajakan di tiga ronde awal, Daud lebih agresif lagi di ronde keempat dan mengubah gaya menjadi petinju kidal. Tetapi kali ini Simpiwe justru bisa melepaskan hook kanan yang membuat Daud cukup goyah. Tetapi Daud pun membalas, sehingga terjadi jual-beli pukulan.
Tak seperti ronde keempat, pada ronde kelima Simpiwe bertarung lebih taktis. Dia tak mau meladeni pertarungan jarak dekat yang dikembangkan Daud. Pada dua ronde selanjutnya, Daud kesulitan melepaskan pukulan terbaiknya karena pertahanan Simpiwe sangat bagus. Selain double cover, dia pun memanfaatkan kelenturan tubuhnya untuk menghindar sehingga nyaris semua pukulan keras Daud hanya menerpa angin.
Sebaliknya, Simpiwe beberapa kali bisa melepaskan pukulan telak, termasuk sebuah hook kanan dan kiri, yang mendarat di wajah Daud. Ini membuat Daud harus sedikit meredam agresivitasnya untuk bertahan.
Pada awal ronde kesembilan, Daud mengubah strategi untuk bertahan. Dia hanya menunggu di tali ring untuk memancing Simpiwe melancarkan serangan. Tetapi lawan tetap dengan gaya bertarungnya, sehingga usaha Daud tak membuahkan hasil. Tetapi menjelang bel berbunyi, Daud mendapatkan momen melancarkan serangkaian pukulan ke lawan yang terkurung di sudut netral. Tetapi lagi-lagi clinch membuat Daud tertahan.
Merasa berada di atas angin, Daud langsung mengurung Simpiwe di awal ronde ke-10 dan berhasil mendapatkan pukulan telak yang membuat lawan goyah. Akan tetapi Simpiwe bisa keluar dari tekanan karena pergerakan badannya yang masih sangat lincah, sehingga Daud tak leluasa mendapatkan kombinasi pukulannya.
Pada ronde terakhir, Daud harus menerima kenyataan pahit. Sebuah pukulan kiri Simpiwe mendarat telak di wajahnya, membuat Daud jatuh dan mendapat hitungan dari wasit. Momentum ini tak disia-siakan Simpiwe, karena saat laga dilanjutkan, dia terus menggempur Daud yang hanya bertahan. Wasit pun langsung menghentikan laga sehingga Daud dinyatakan kalah TKO.
Dengan demikian, rekor bertarung Daud menjadi menang 30 kali, 23 di antaranya dengan KO, serta tiga kali kalah. Sedangkan bagi Simpiwe, kini rekornya menjai 25 kali menang, 15 di antaranya dengan KO, dan dua kali kalah. (rep02)
Tulis Komentar