Politik

Dukun Politik: Ingin Menang Nyapres? Sediakan Rp1 Triliun!

net

Jakarta-Jelang Pemilihan Presiden tahun 2014, fenomena dukun politik muncul ke permukaan. Bahkan dengan terang-terangan, salah seorang dukun politik mengaku mematok harga Rp1 Triliun bagi yang ingin menang di Pilpres melalui jasa klenik tersebut.


Adalah Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA, salah satu orang yang terus terang mengaku sebagai dukun politik. Menurutnya, tarif jasanya bagi para calon anggota legislatif (caleg), calon kepala daerah, hingga calon presiden, tak bisa ditawar. Menurut dia, hal itu merupakan bukti keseriusan pengguna jasanya.

Pria yang akrab disapa Ustaz Rosyady ini menuturkan butuh dana Rp 1 triliun untuk seorang capres. Untuk calon gubernur minimal Rp 5 miliar, untuk bupati atau wali kota harus disediakan Rp 2 miliar. Untuk caleg tingkat kabupaten/kota mencapai Rp 100 juta, tingkat provinsi Rp 200 juta dan untuk DPR pusat dapat mencapai Rp 300 juta.

"Kalau ditawar berarti dia (pengguna jasanya) enggak percaya, enggak serius, jadi buat apa diteruskan kalau awalnya enggak percaya," kata Rosyady saat ditemui di kantornya, Jakarta Timur, Senin (16/9).

Rosyady menjelaskan, ada mediator notaris dalam kesepakatan tersebut. Karena jika kesepakatan batal, pengguna jasa Rosyady bisa mengambil uangnya di notaris.

"Enggak ada tipu-tipu, uangnya nanti dikasih ke notaris. Kalau dia jadi, uangnya buat saya. Kalau gak jadi silakan ambil ke notaris," jelasnya.

Rosyady menjamin bisa mewujudkan keinginan klien untuk duduk di kursi kekuasan. Bahkan, dia berani bertanggung jawab atas jasa alternatif caleg tersebut.

"Saya berani tanggung jawab, tapi percaya atau tidak terserah mereka. Semua yang saya tulis di brosur itukan fakta dan bisa ditanyakan ke orangnya langsung. Semua dari Allah dan saya sebagai perantara," ujar pria yang mengaku keturunan Brawijaya dan keturunan Nabi Muhammad SAW itu.

Dia pun mengimbau para kliennya untuk tidak membuang uangnya dengan beriklan di poster, stiker ataupun spanduk. Lebih baik, lanjut dia, uang tersebut diserahkan kepadanya. "Semua itu kan butuh duit, karena yang saya lakuin ini kerja, tapi dengan cara saya," tandasnya. (rep05)