Usai Sungkurkan Kepri, Double Biliar Riau Gagal ke 8 Besar
Banjarmasin - Atlit andalan PWI Riau Cabang Biliar yang turun di nomor double bola sembilan, Yanto Budiman yang berpasangan dengan Zainul Aziz gagal meraih tiket 8 besar dan hanya mampu menembus 16 besar di ajang Pekan Olah Raga Wartawan Nasional (Porwanas) XI di Banjarmasin, Selasa (17/9/2013).
Untuk menembus 16 besar, Yanto dan Zainul menumbangkan pasangan double Kepri, Andra dan Endang dengan skor 4-3. Jalannya pertandingan cukup ketat. Terjadi saling adu strategi antar pemain. Zainul Aziz dan Yanto Budiman sering kali direpotkan dengan aksi pemain lawan yang melakukan penguncian bola sasaran (safty ball). Untuk menghindari foul, tak jarang kedua atlit PWI Riau melakukan jump shoot (melompatkan bola) atau dengan memukul bola putih ke ban.
Dewi fortuna berpihak kepada Yanto dan Zainul. Pertarungan yang cukup dramatis itu mereka menangkan dari Kepri. Endang, salah seorang pemain Kepri gagal mengeksekusi bola sembilan di game tarakhir.
Bola sembilan di depan lobang tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Yanto Budiman. Penonton dan suporter dari Riau pun bertepuk tangan.
Diantara suporter dari Riau terlihat Fakhrunnas MS Jabbar, mantan wartawan yang kini menjadi salah seorang petinggi RAPP. Kemudian ada Helmi Burman, mantan anggota DPRD Riau, Oberlin Marbun dan Pemred Metro Riau M Rodi.
Di babak 16 besar, pasangan double bola sembilan PWI Riau bertemu atlit PWI Jawa Barat. Dari pantauan di lapangan, kedua atlit Jabar tersebut sepertinya memiliki skill yang lebih baik. Dua game pertama sudah menjadi milik Jabar.
Meski demikian, Yanto dan Zainul memberikan perlawanan yang tak kalah sengit. Yanto dan Zainul sempat menyamakan kedudukan 4-4. Pertandingan yang mencari lima kemengan (race to 5) tersebut, juga berlangsung dramatis.
Terutama di game akhir, kedudukan sama kuat. Bola sembilan berada di depan lobang, sementara di atas meja tinggal tiga bola, yaitu bola tujuh, delapan dan bola sembilan. Inilah kesempatan emas bagi Riau.
Sayangnya, Zainul Aziz yang mendapat kesempatan memukul bola sepertinya salah dalam mengambil keputusan. Dia memukul bola tujuh dan mengarahkan bola putih ke bola sembilan yang berada di depan lobang (kanen). Tapi, aksi itu tak berjalan sempurna. Bola putih tidak mengenai bola sembilan.
Jika Zainul melakukan shoot combination tujuh ke sembilan, ceritanya kenyataannya mungkin akan berbeda. Kegagalan melakukan aksi kanen tersebut difanfaatkan oleh atlit Jabar dengan memasukkan tujuh, delapan dan sembilan.
Dengan demikian, dua atlit PWI tersebut harus berhenti di nomor double di babak 16 besar. Namun mereka masih akan bermain di nomor beregu hari ini, Rabu (18/09). (rep1)
Tulis Komentar