Zidane: Sang Juru Damai di Bernabeu
Madrid-Jari tangan Iker Casillas yang patah telah lurus lagi. Namun kapten Real Madrid itu tak kunjung dimainkan. Saat Mourinho pergi, dia kegirangan. Mourinho adalah orang yang membuatnya tersingkir.
Namun ternyata, pengganti Mou, Carlo Ancelotti, lebih memilih Diego Lopez, kiper kedua Madrid. Bahkan, sampai detik ini, Iker belum satu menit pun dimainkan.
Bekas Presiden Real Madrid, Ramon Calderon, malah membuat suasana jadi makin panas. Menurut dia, Iker tidak dimainkan akibat ulah Presiden Real Madrid, Florentino Perez, yang tak menyukai sang kiper. Ancelotti hanya menuruti perintah Perez.
Casillas terpancing. Dia dikabarkan akan pergi pada masa bursa transfer musim dingin nanti. Manchester City, Arsenal, bahkan rival abadi mereka, Barcelona, menyatakan siap menampung.
Kabar ini membuat Zinedine Zidane, wakil pelatih sekaligus Direktur Teknik Real Madrid, kembali sibuk. Ia mengajak Casillas berbicara empat mata untuk memastikan kiper nomor satu Spanyol itu tak hijrah.
"Saya tak percaya Casillas akan pindah dari Santiago Bernabeu," kata Zidane. "Kondisinya menjadi lebih baik setelah kami berbicara empat mata."
Tak ada yang tahu apa hasil pembicaraan antara keduanya. Namun soal bujuk-membujuk, Zidane-lah ahlinya. Sejak pensiun sebagai pemain, Zidane masuk manajemen Madrid.
Ia menjabat direktur teknik, tapi juga sering menjadi penghubung pemain dan pelatih dengan manajemen. Ia pernah menjadi penengah saat Jose Mourinho ribut dengan Florentino Perez.
Saat penggemar Madrid mengkritik kebijakan klub yang mendatangkan Bale dengan harga kelewat tinggi, Zidane tampil lagi. Ia mengkritik pembelian tersebut dengan menyebutnya sebagai 'keputusan yang sulit dimengerti'.
Namun pada saat yang sama, ia juga meminta suporter Madrid memahami keputusan itu. "Saat Madrid memboyong saya dari Juventus dengan harga 75 juta euro, itu juga keputusan yang sulit dimengerti," kata dia. "Saya tidak pantas dihargai semahal itu."
Dengan kalimat bermata dua itu, Zidane berharap sang pemain baru diberi kesempatan untuk membuktikan dirinya. Suporter Madrid pun diam.
Meski di pengujung kariernya, nama Zidane sempat tercoreng gara-gara menanduk Marco Matterazi dalam partai final Piala Dunia 2006, kini ia menjadi orang yang sangat dihormati di Bernabeu. "Dia memiliki karisma yang sangat hebat," kata Casillas. (rep05)
Tulis Komentar