Wow, Twitter Segera Lepas Saham ke Publik, Berminat?
San Fransisco-Perusahaan jejaring sosial berbasis di San Francisco ini sudah lama dirumorkan menjadi kandidat anggota lantai bursa selama bertahun-tahun. Beberapa langkah terakhir memberi isyarat bahwa waktu untuk melepas saham ke publik kian dekat.
Pada akhir bulan lalu, Twitter mengumumkan telah menyewa mantan CEO Ticketmaster, Nathan Hubbard untuk segera melakukan IPO, sebuah langkah yang bisa menyulut kompetisi sengit di kalangan Wall Street.
Pada Sabtu pekan lalu, San Fransisco Chronicle melaporkan bahwa perusahan sudah berbicara dengan bank-bank mengenai kemungkinan penanganan IPO. Pekan ini, perusahaan dilaporkan membelanjakan 350 juta dolar untuk membeli platform iklan mobile MoPub.
Akuisisi terhadap MoPub membuat kian masuk akal mengingat pengalaman jejaring sosial lain dengan IPO yang tak berjalan sesuai rencana. Saat itu harga saham Facebook turun dalam jangka waktu cukup serius terkait keraguan besar terhadap kemampuan perusahaan mendapat keuntungan dari iklan. Namun begitu pemasukan sektor mobile kian kencang, saham Facebook pun menguat. Kemarin, saham Facebook menyentuh titik tertinggi dalam sejarah.
Saat bersamaan CEO Facebook, Mark Zuckerberg mendorong Twitter untuk tidak takut dengan semua 'tantangan' IPO. "Sebagai retropeksi, saya saat itu terlalu takut melepas ke publik," ungkap Zuckerberg di TechCrunch Disrupt. "Saya hanyat tidak mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melakukan itu."
Twitter kini dikabarkan mendaftarkan diri secara rahasia untuk melakukan penawaran saham perdana kepada publik. Cara yang tak mungkin dilakukan oleh Facebook saat itu. Dalam undang-undang AS, perusahaan dengan pendapatan di bawah 1 miliar dolar per tahun masih bisa melakukan pendaftaran tertutup. Bila demikian, pendapatan Twitter diprediksi masih di bawah angka tersebut.
Sebagai perbandingan ketika Facebook melakukan IPO pada tahun 2012, perusahaan memiliki nilai 3,7 milyar pada tahun sebelumnya dengan 845 juta pengguna aktif. Sementara Twitter hanya mencatatkan pengguna aktif 200 juta.
Status Facebook juga memberi kesempatan bagi Zuckerberg untuk menggarisbawahi filosofi bisnisnya. Sementara CEO Twitter, Dick Costolo dalam penampilannya di muka umum bersama Disrupt awal pekan ini sepertinya juga ingin menggunakan kesempatan itu untuk melakukan hal serupa.
"Jangan memimpin dengan mencoba agar disukai. Memimpinlah dengan jujur, "kata Costolo saat dia menjelaskan gaya manajemennya. Namun sejauh ini, Costolo dan Twitter dinilai tidak benar-benar jujur ??tentang bagaimana bisnis dijalankan. Mungkin seharusnya mereka memberi uraian lebih dari 140 karakter. (rep05)
Tulis Komentar