Bach Gantikan Rogge Jadi Presiden IOC
Buenos Aires - Thomas Bach mencapai impian lamanya pada Selasa (Rabu WIB), ketika ia terpilih untuk menduduki posisi paling berkuasa di dunia olahraga, yakni presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Buenos Aires.
Pria Jerman berusia 59 tahun ini - yang merupakan peraih medali emas Olimpiade yang pertama kali menjadi presiden memenangi putaran kedua pemungutan suara yang dilakukan oleh para anggota IOC untuk mengungguli lima rivalnya yang berupaya menggantikan Jacques Rogge, yang mengundurkan diri setelah 12 tahun menduduki jabatan tersebut, lapor AFP.
Bach, peraih medali emas bersama Jerman Barat di Olimpiade 1976 pada cabang olahraga anggar, menjadi yang terdepan selama kampanye dan selama bertahun-tahun telah difavoritkan untuk menggantikan Rogge.
Bach, yang berprofesi sebagai pengacara, merupakan sosok "orang dalam" setelah menjadi anggota pada 1991 dan merupakan wakil presiden selama tiga kali, serta mengepalai Komisi Yudisial.
Ia juga merupakan salah satu sosok terdepan dalam memerangi doping, dengan meminta agar para atlet diberi skorsing sampai empat tahun dan bukan hanya dua tahun jika kedapatan menggunakan doping.
Walau demikian, tidak mulus jalan bagi Bach sepanjang kampanye di mana media Jerman kerap mempertanyakan kemampuannya menjadi presiden. Bach, yang memiliki banyak kenangan perihal Buenos Aires ketika ia dan rekan-rekan setimnya setimnya bangkit dari ketinggalan 1-7 untuk memenangi gelar dunia anggar pada 1975, terlihat berada di pusaran badai pada Agustus.
Sebuah laporan akademi melepaskan dugaan bahwa, seperti tetangga mereka di Jerman Timur, Jerman Barat juga menggunakan doping tersistem kepada atlet-atletnya. Bach menepis klaim-klaim bahwa dirinya semestinya mengetahui lebih banyak mengenai apa yang terjadi, dan kemudian menyiapkan penyelidikan yang dipimpin oleh hakim yang telah pensiun.
Ia berkata kepada AFP pada Agustus, bahwa saat ia masih menjadi atlet, ia tidak pernah menyaksikan penggunaan doping. "Anda mendengar beberapa hal dan membaca beberapa cerita di sejumlah surat kabar, bahwa sesuatu terjadi pada olahraga-olahraga yang berbeda," ucapnya.
Film dokumenter yang tidak menarik di televisi Jerman gagal untuk memberikan sesuatu yang dapat menghancurkannya, sedangkan hubungannya dengan anggota IOC asal Kuwait Sheikh Ahmed al-Sabah juga terlihat memburuk.
Halaman depan salah satu surat kabar Argentina pada pekan lalu menampilkan kartun Sabah, yang mengenakan kaus bergambar wajah Bach di bagian depan kausnya, tersenyum dan mengacungkan ibu jari, sedangkan rivalnya Denis Oswald mengejeknya atas hubungan-hubungan bisnisnya dengan Kuwait. Bagaimanapun, itu hanya memberi dampak sedikit, di mana sesama kandidat lainnya, tidak ada yang mampu menandingi mesin di belakang Bach. (rep1)
Tulis Komentar