Sosialita

Awas, Jangan Buat Tato di Tahi Lalat dan Tanda Lahir

New York-Tato semakin menjadi gaya hidup, tak hanya di Amerika tetapi juga di Indonesia. Namun tahukah Anda, ada bahaya tersembunyi dari tato tersebut?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal JAMA Dermatologi mengungkapkan bahwa membuat tato di atas tahi lalat atau tanda lahir membahayakan kesehatan. Hal ini dikarenakan tato di atas tahi lalat membuat sulit untuk mendeteksi terjadinya kanker kulit, ungkap para peneliti seperti dikutip situs Health Day edisi 31 Juli 2013.

Para ilmuwan dari Jerman ini menunjuk kasus pria muda yang mengalami melanoma pada jejak kulit berwarna (tahi lalat atau tanda lahir) dengan tato selama dan antara fase pembersihan tato secara laser.

Sebanyak 16 kasus terjadinya melanoma dengan tato dilaporkan dalam jurnal berbahasa Inggris, ungkap para peneliti. "Secara umum, tato tak seharusnya ditempatkan pada jejak berpigmen, jika iya, maka tato tak seharusnya diobati dengan laser," kata para peneliti yang diketuai oleh Dr. Laura Pohl dari Laserklinik Karlsruhe.

Dermatologis dari Amerika juga mengamini bahwa tahi lalat seharusnya bukan area yang boleh dipasangi tato. "Sebanyak 50 persen dari semua kasus melanoma terjadi pada tahi lalat," ujar Dr. Hooman Khorasani dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, di New York City. "Sulit untuk mengamati tahi lalat yang tertutup tato karena tinta tato berkamulfase di tahi lalat dan kadang-kadang mengganggu beberapa peralatan yang digunakan untuk mendeteksinya," lanjut dia.

Pembersihan tato, sambung Khorasani, membuat pengamatan pada tahi lalat semakin sulit dilakukan. "Sekali Anda melakukan pembersihan tato secara laser, laser ini juga akan membersihkan pigmen yang dibuat oleh sel-sel melanoma yang disebut melanocytes," ujar dia.

Karena itu, ia menambahkan, jika ada pigmen tidak biasa yang seharusnya dicurigai, tak bisa dideteksi dengan mudah. "Ini yang menyebabkan beberapa subtype melanoma yang disebut amelanotic melanomas, lebih berbahaya dan agresif."

Saran yang diberikan untuk mengatasi hal tersebut, kata Khorasani, "Jika memungkinkan, hindari tinta berwarna gelap di atas tahi lalat Anda, sebab mereka bisa menjadi kamuflase untuk tahi lalat itu dan membuat pengawasan menjadi lebih sulit," kata dia. Ia juga meminta para penggemar tato untuk mempertimbangkan kembali jika ingin membuat tato baru di tubuhnya.

Para peneliti Jerman juga setujui dengan Khorasani bahwa penilaian kulit secara rutin seharusnya dilakukan saat seseorang melakukan pembersihan tato secara laser. Jika ada kecurigaan mengenai kanker kulit, luka tersebut seharusnya dibersihkan sebelum dilakukan pembersihan tato secara laser, kata mereka.

Bisakah tato itu sendiri memicu melanoma? "Kebanyakan hal tersebut terjadi akibat penggunaan tinta tato atau prosesnya," kata Dr Doris Day, dermatologis di Lenox Hill Hospital di New York City. Namun ia sepakat dengan pakar lain bahwa "tato bisa mengungkap terjadinya melanoma yang saat ini meningkat kasusnya, baik pada kulit normal atau dari tahi lalat yang tertutup tinta tato." (rep05)