Sektor Pertanian Tadah Hujan

Batu Hampar Manfaatkan Lahan Tidur

Bupati Rohil H Annas Maamun menggelar panen raya di Kecamatan Rimba Melintang. (rep/01)

BAGANSIAPIAPI - Sektor pertanian di Kecamatan Batu Hampar yang kini mulai memanfaatkan lahan tidur tampaknya perlu penanganan yang lebih matang. Pasalnya, petani di daerah ini masih menggunakan sistem tadah hujan untuk sawah mereka sehingga hasil panen dapar dirasakan sekali dalam setahun.

"Itu kendalanya. Tetapi intinya, semua lahan tidur di Kecamatan Batu Hampar telah dioptimalkan oleh masyarakat. Misalkan saja, lahan-lahan kosong yang ada di areal kantor Kecamatan Batuhampar, telah dioptimalkan untuk pertanian oleh masyarakat. Sistimnya, masyarakat yang mengolah lahan di areal itu sifatnya hanya menumpang saja," kata plt Camat Batu Hampar, Muzakar didampingi Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Rohil, Alkahfi Sutikno, Selasa (30/7).

Dengan mengoptimalkan potensi yang ada, tambah Muzakar, Kecamatan Batu Hampar memiliki luas persawahan sekitar 345 hektar. Jumlah produksinya rata-rata mencapai 3,5 ton per hektar. Jenis padi yang ditanam sebanyak besar adalah jenis Chiherang. "Hanya saja, Intensitas Pertanian (IP) di Kecamatan Batuhampar itu masih dilakukan sekali dalam setahun. Ini sebagian besar disebabkan oleh kegiatan pertanian kita yang masih menerapkan sistim tadah hujan. Artinya, di daerah kita belum tersedia irigasi," kata Muzakar.

Disambungkan Alkahfi, kendala yang sering dihadapi oleh masyarakat khususnya petani saat mengolah lahannya adalah air. Sehingga pada saat musim sadon biaya produksi yang dikeluarkan lebih tinggi. "Untuk mengatasi masalah itu perlu membuat Tata Air Mikro (TAM)  dan ditambah pintu air klem untuk pemanfaatan pasang sungai Rokan. Kemudian, membuat Jalan Usaha Tani (JUT) serta  penguatan kelembagaan kelompok tani dan peningkatan teknologi pertanian dan peningkatan sumber daya manusia. Saya kira hal-hal seperti ini sangat perlu untuk segera dilakukan oleh masyarakat," jelasnya.

Seiring dengan itu, lanjut Alkahfi, pihak Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Rohil perlu untuk menyusun program-program untuk penguatan di sektor pertanian di wilayah Kecamatan Batuahampar dan sekitarnya. Hal tersebut sangat perlu dilakukan yang salah satunya bertujuan untuk mencegah terjadinya alihfungsi lahan. "Perlu utnuk diketahui, kegiatan alihfungsi lahan itu sudah terus terjadi di semua daerah. Bila sarana dan prasarana pendukung di sektor pertanian di Kecamatan Batuhampar tidak segera diperhatikan, maka tidak tertutup kemungkinan bakal terjadi alihfungsi lahan," kata Alkahfi. (rep1)