PSPS vs Sriwijaya FC

Laga Hidup dan Mati Askar Bertuah

net

JAKARTA - Posisi PSPS Pekanbaru kini di ujung tanduk. Bila kembali menderita kekalahan atas tamunya, Sriwijaya FC, pada laga hari ini, Senin (22/7) malam, di Stadion Kaharuddin Nasution, maka PSPS dipastikan terjungkal dari Liga Super Indonesia (LSI) di musim depan.

Saat ini PSPS terpaku di dasar klasemen sementara LSI, di posisi ke 18. Dari 29 kali berlaga, Askar Bertuah hanya mampu mengkoleksi 17 poin yang diperoleh dari 4 kali kemenangan, lima kali seri dan 20 kali kalah. Ironisnya, PSPS memiliki defisit 59 gol.

Peluang PSPS keluar dari zona degradasi memang masih ada, walau sebesar lubang jarum. Syaratnya, PSPS harus memenangkan lima laga tersisa. PSPS terpaut 12 angka dari Persiba Balikpapan yang berada di urutan 15, sebagai batas aman zona degradasi dengan torehan 29 poin. Artinya, bila satu kali lagi memetik kekalahan, maka PSPS dipastikan turun kasta karena tak mungkin mampu mengejar perolehan poin Persiba.

Manajer PSPS Pekanbaru, Boy Sabirin, menyadari beratnya peluang untuk bertahan di LSI. "Kita cukup realistis dengan kondisi saat ini. Kita sudah siap untuk terdegradasi," kata Boy. Semakin berat bagi PSPS karena lawan yang harus dihadapi pada lima laga tersisa adalah tim-tim besar yakni Sriwijaya FC, Persija, Mitra Kukar, Persisam, dan Pelita Bandung Raya.

Dikatakan Boy, tahun ini memang menjadi tahun terberat bagi PSPS. Dualisme kompetisi membuat PSPS tidak memiliki sponsor hingga akhirnya mengalami krisis finansial. "Tak sedikit pemain kami yang kabur karena krisis finansial tim. Semoga kami tidak lama-lama berada di divisi utama bila nantinya benar-benar terdegradasi," ungkap dia.

Di sisi lain, Sriwijaya FC sangat berharap mencuri poin di kandang PSPS. Kendati PSPS Pekanbaru tengah terpuruk dan menjadi lumbung gol bagi tim-tim kuat seperti Arema dan Persib, namun tidak dengan Sriwijaya FC.

Pertemuan SFC versus PSPS selalu menghadirkan cerita menarik, apalagi kala tim asal Sumsel melawat ke Kaharudin Nasution Rumbai. Derby Andalas, demikian sebutan lain dari laga kedua tim Sumatera ini, akan menjadi pertaruhan dan penentu nasib bagi SFC. PSPS bisa mengancam posisi Laskar Wong Kito.

Pasalnya, SFC yang sejauh ini masih bercokol di peringkat 4 bisa saja tergeser ke posisi lima jika imbang apalagi kalah dari PSPS. Sebab, Mitra Kukar yang berstatus sebagai tuan rumah, akan mejamu Gresik United, diprediksi akan menang mudah.

“Saya minta anak-anak melupakan kekalahan lawan Persepam dan bangkit, karena masih ada enam pertandingan berat yang harus dilewati dan itu harus dimaksimalkan,” jelas pelatih Kas Hartadi.

Rekor tandang Sriwijaya FC ke markas PSPS Pekanbaru tidak begitu baik. Namun, Sriwijaya FC pernah mengalahkan PSPS dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Keith Kayamba Gumbs pada 30 Oktober 2010 lalu.

Ketika itu, SFC meraih kemenangan dramatis setelah Supardi Nasir diusir keluar karena menangkap bola di depan gawang SFC. Namun bermain dengan 10 pemain tidak mengurangi determinasi SFC kala itu hingga meraih kemenangan 1-0 lewat gol Kayamba di babak kedua. Para waktu itu SFC dilatih Ivan Kolev dengan asistennya pelatih Kas Hartadi.

Memory inilah yang coba dimanfaatkan Kas untuk memompa semangat anak asuhnya. Sebab diakui Kas, mengejar poin di kandang PSPS adalah misi paling sulit dan laga terberat bagi SFC.

Berdasarkan catatan secara keseluruhan dari empat kali lawatan, SFC hanya sekali menang dan satu kali itupula berhasil mencetak gol. Selebihnya kekalahan SFC diikuti dengan kegagalan mencetak gol di kandang PSPS.

"Itu sebagai salah satu motivasi untuk pemain, bahwa kami memiliki kesempatan untuk mencuri poin seperti juga tim-tim lainnya. Namun sekali saya ingat kepada pemain agar tidak terlalu percaya diri dan meremehkan tim lawan," ujar Kas.

Menurut Kas, sejauh ini mental pemain sudah kembali membaik dan sipa tempur. Absennya kapten Ponaryo Astaman diyakini pelatih asal Solo tidak akan memberikan pengaruh.

Pada laga melawan Sriwijaya FC nanti, PSPS dipastikan tidak diperkuat gelandang elegan, Camara Namory. "Camara mengalami cedera otot paha sehingga tidak diturunkan ketika bertemu Sriwijaya FC," kata pelatih PSPS Pekanbaru, Afrizal Tanjung.

Pihaknya memastikan Camara tidak akan bertanding dan berupaya untuk menggantikan dengan gelandang lokal yang dianggap sanggup. Meski pada pertandingan sebelumnya, Camara merupakan andalan tim di lini depan.

Dia mengatakan pemain lain yang batal bertanding adalah Novi Handriawan akibat akumulasi kartu kuning pada pertandingan melawan Arema Malang. Namun, kapten tim Isnaini diharapkan mampu membawa tim untuk menambah nilai karena PSPS saat ini berada di dasar klasemen sementara.

Kondisi serupa juga terjadi pada Sriwijaya FC. Kapten tim sekaligus pengatur lapangan tengah, Ponaryo Astaman, dipastikan tidak bisa tampil. Pasalnya, Ponaryo sudah mengantongi kartu kuning kelima.

”Kartu kuning yang didapat saat menghadapi Persepam merupakan kartu kuning kelima untuk Ponaryo. Dengan demikian dia absen saat menghadapi PSPS akibat akumulasi kartu,” ujar Kas Hartadi.

Menurut Kas, kehilangan Ponaryo cukup berpengaruh bagi timnya. Namun, Kas sudah menyiapkan pemain untuk menggantikan Ponaryo sementara waktu. "Untungnya kita masih punya Dodok Anang, sehingga saya tidak terlalu khawatir. Saya yakin Dodok bisa menjalankan peran Ponaryo dengan baik, mengingat selama ini Dodok sudah sering menggantikan Ponaryo saat absen,” kata Kas.

Dikatakan Kas, Dodok kembali akan berduet dengan Jufrianto. Dodok akan lebih diperankan fungsinya untuk bertahan, sementara Jufrianto bertugas membantu serangan dan pertahanan. "Meskipun Dodok dan Jufrianto memiliki tipikal permainan yang sama , namun Jufrianto bisa untuk membantu serangan,” katanya. (rep1)