Tak Mau di Salahkan, Syahbandar Kubu Rohil Bantah Kurangnya Pengawasan
BAGANSIAPIAPI - Bawang merah ilegal dari Malaysia masuk ke Kepenghuluan Sungai Pinang, Kecamatan Kubu Babussalam, Rohil. Syahbandar Kubu membantah pihaknya kurang pengawasan.
“Itu bukan kurangnya pengawasan, tapi kurangnya kesadaran manusianya, jadi, mungkin daerah Kubu ini, termasuk daerah yang lebih memungkinkan untuk masuk. Karena petugas-petugas disitu sangat minim sekali,” bantah Elsye Bin Syarif, Syahbandar Kubu, Jum’at (27/5) usai serah terima bawang ilegal asal Malaysia dari pihak TNI kepada Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru, di depan Makodim 0321 Rokan Hilir.
Tidak mau disebut kurang pengawasan, Elsye mencontohkan, pihak syahbandar saja hanya empat orang, polisi ada 11 orang dan dari TNI AD cuma beberapa orang.
“Yang dulunya Kubu memang illegal logging memang hajar-hajaran disitu, waktu zaman orde baru. Jadi udah tertinggal. Masuk ranah Dumai. Dumai sekarang ketat, lari ke kita, jarak milnya mendekati kita. Jadi orang Dumai sudah ngasih PR sama kita, dan kapal-kapalnya kita sudah tahu semua. Itu kapal-kapalnya orang Indonesia semua, kapal yang tidak boleh ekspor, karena kapal itu bobotnya hanya 15 sampai 20 ton,” pengakuannya.
Elsye menyebut, pemain ilegal itu warga Rohil, asal Kubu dan Bagansiapiapi, sehingga dia minta kalau ada saudara yang pemain, agar disadarkan.
“Kita mintak juga dari kita-kita ini, kalau ada saudara-saudaranya nantik, himbau, kasih kesadaran, bahwasanya itu dilarang. Siapa lagi kalau ngak kita ngasih kesadaran. Apalagi sekarang ini, masih ada lagi TO, TO ni, apalagi Kasdim udah berjuang tu, udah masang canel, udah masang itu semua untuk..kitapun satu tim kemaren berangkat. Jarang seperti ini, ini baru terjadi,” sebutnya.
Elsye merasa bangga dengan kehadiran kodim di Rokan Hilir, kalau sebelumnya untuk melakukan pengawasan dan penertiban cuma bersifa pribadi-pribadi, kadang digoyang, bimbang, jadi dengan adanya kebersamaan, kebimbangan itu hilang.
“Mungkin kalau ada dari media nanti mau ikut, enak juga kan, ada titik-titik yang rawan lagi. Kalau daerah pelabuhan tikus kita ada 11 tu, yang besar, kalau yang kecil ada 20. Jadi, yang besar-besar tu kisaran Kubu, mungkin bapak-bapak tahu juga tu, kalau yang sering mancing, tahu juga tu. Diluarnya ada pohon-pohon, didalamnya ada ini kan (penyeludupan, red),” katanya.
Saat ini upaya yang dilakukan selain penambahan personil, pihaknya juga sudah mengusulkan armada, dan sudah didapat satu, cuma lamban pengerjaanya, masih didoking. “Biar ramai kita, kita bersihkan kampung kita ini dari illegal logging, kita sadarkan dimana jadi orang taat dan patuh. Jadi Rohil ni, bisa maju kedepan,” tutupnya.(rt/rd)
Tulis Komentar