Ini Jumlah Peserta Rohil Yang Ikut UN ?
BAGANSIAPIAPI - Dihari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang masih didominasi menggunakan sistem manual berupa isian LJK berjalan dengan lancar dan tertib. Tahun ini Pemkab Rohil mengadakan Un terhadap 7.478 peserta yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan untuk mencari kelulusan yang sangat memuaskan.
Demikian dikatakan, Kepala Dinas Pendidikan Rohil, Ir. Amiruddin, Selasa (5/4) di Bagansiapiapi, menurutnya. Antusias para siswa-siswi mengerjakan soal yang telah disediakan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) Republik Indonesia (RI) sangat membanggakan.
"7.478 peserta yang mengikuti UN itu terdiri dari SMA Negeri sebanyak 3.961 peserta, MAN sebanyak 91 peserta dan SMK Negeri sebanyak 261 peserta. Sementara untuk SMA Swasta sebanyak 1.132 peserta, MA Swasta 778 peserta dan SMK Swasta sebanyak 1.225 peserta, semua serentak dilaksanakan,"terang Amiruddin.
Lanjutnya, peserta yang mengikuti UN tingkatan SMA/Sederajat Tahun ini sebanyak 7.478 peserta dari 107 sekolah yang ada di Rohil. "alhamdulillah pelaksanaan UN berjalan lancar, sampai sejauh ini belum ada laporan baik dari pihak sekolah atau UPTD tentang adanya siswa yang tidak mengikuti UN karena sakit atau tersandung kasus,"tuturnya.
Sementara itu, Dalam peninjauan Plt Sekda, Surya Arfan bersama rombongan ditemui ada kesalahan pada LJK yakni berupa penulisan nomor soalan yang tidak berurutan di MAN Bagansiapiapi. Namun demikian, kesalahan-kesalahan itu telah diperbaiki dengan meminta para siswa untuk menuliskan nomor urutan yang salah didalam LJK tersebut. "kesalahan-kesalahan yang ada harus disikapi secepatnya dengan meminta para guru pengawas untuk bersikap jeli, "pesan Surya Arfan.
Surya Arfan menegaskan kepada guru pengawas pelaksanaan UN harus bersikap jeli, kalau ada kesalahan pada LJK segeralah berkoordinasi dengan kepala sekolah atau disdik agar bisa secepatnya diperbaiki. "guru pengawas jangan sampai lalai, karena akibatnya sangat fatal bagi tingkat kelulusan dan nilai yang nantinya diperoleh oleh siswa, "ujarnya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Rohil ini juga membeberkan kalau perolehan nilai UN pada tahun 2015 lalu hancur dan berada diurutan terakhir dari 12 kabupaten/kota dipropinsi riau diakibatkan kelalaian. "jangan sampai perolehan nilai pada tahun lalu terulang lagi, karena target dan harapan kita tahun ini pelaksanaan UN mendapatkan nilai tertinggi dan memuaskan, "harap Surya Arfan.(adv/hms/krydi)
Tulis Komentar