*di HUT PGRI ke 70

Suyatno Harapkan Guru Harus Bisa Menyesuaikan Dengan Kecangihan Zaman

Bupati Suyatno

BAGANSIAPIAPI - Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno Amp menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam memperingati hari guru nasional dan HUT Persatuan guru republik indonesia (PGRI) ke 70 tahun dikecamatan Bangko Pusako, Rabu (25/11). Hari guru dan PGRI itu bertambah semarak dengan menampilkan pertunjukan semacam pameran pendidikan dari SMK Nusantara.

Dalam Amanat pidato yang disampaikan Bupati Suyatno dihadapan ribuan guru dari berbagai pelosok dirohil mengatakan, dengan kemajuan zaman ilmu teknologi  dibidang informatika, saat ini terbawa arus gelombang globalisasi. dimana kecanggihan ini berdampak dan mempengaruhi sendi-sendi kehidupan manusia, termasuk negara Indonesia yang saat ini merupakan bagian dari masyarakat Dunia.

"Nah, dengan kecanggihan ilmu teknologi itu tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi eksistensi para guru yang peran dan fungsinya sangat dipandang penting dan mencetak generasi muda yang unggul dan tangguh kompentitatif, serta cerdas yang merupakan cita-cita bangsa,"terang Suyatno.

Suyatno berharap di Rohil kualitas guru untuk mempersiapkan lulusan anak didik yang cerdas dan mandiri serta tanggung jawab terhadap masa depan bangsa ini bisa terlaksana. karena guru mempunyai tanggungjawab secara kelembagaan maupun secara individual. Besarnya fungsi dan peran guru maka pradigma yang menempatkan guru sebagai pahlawan tanpa jasa sudah tidak relevan lagi, "katanya.

Dilanjutkan Bupati Suyatno, Sekarang dan kedepan guru telah dipandang sebagai pekerja profesional yang diukur berdasarkan kinerja melalui sertifikasi dan dihargai sesuai dengan kinerja masing-masing, baik melalui penggajian struktural maupun penggajian fungsional, ditambah lagi pemberian insentif menurut urgensi dan kebutuhan masing masing guru.

Adapun tema peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015 dan Hari Ulang Tahun ke-70 PGRI  "Memantapkan Soliditas dan Solidaritas PGRI sebagai Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat", tema ini menurut Suyatno menunjukkan bahwa PGRI harus selalu membangun kekuatan dan kebersamaan untuk mewujudkan guru profesional, sejahtera, dan bermartabat untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih jauh Suyatno membacakan pidato tertulisnya, PGRI harus menyadari tidak ada kemengan tanpa kekuatan, dan tidak ada kekuatan tanpa adanya persatuan, kemudian tidak ada persatuan tanpa berhimpun dan bersertifikat secara profesional untuk kepentingan pembangunan bangsa.

Diterangkan, dipenghujung tahun 2015 ini para pemimpin negara-negara ASEAN telah bersepakat untuk memberlakukan suatu komunitas baru yang disebut dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pemberlakuan MEA akan membentuk suatu tatanan baru bagi bangsa-bangsa di kawasan ASEAN.Sebagai konsekwensi pemberlakuan MEA, maka akan terjadi arus bebas pasar tenaga kerja, barang, jasa, modal dan investasi diantara negara-negara ASEAN.

Nah, kondisi ini sebutnya akan menjadi peluang dan sekaligus tantangan yang harus dihadapi oleh segenap bangsa Indonesia khususnya para guru anggota PGRI yang mempunyai peran sentral dalam membangun bangsa. PGRI sebagai organisasi profesi, perjuangan, dan ketenagakerjaan harus terus berusaha meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru.Pemerintah sendiri bersama PGRI akan terus melakukan upaya dalam  meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya, "janjinya.(adv/hms/di)