Pantas Riau Panas, Rupanya Ratusan Hektar Hutan Terbakar Lagi
PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan akhir-akhir ini kembali muncul di Riau. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofika (BMKG) mencatat ada 71 titik api tersebar di Riau.
Pihak Pemerintah Provinsi Riau menyatakan saat ini wilayahnya siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 142 hektar hutan dan lahan di Riau terbakar. Dimana 69 hektar sudah berhasil dipadamkan.
"Sisanya masih diupayakan pemadaman oleh polisi, TNI BPBD dan masyarakat dan perusahaan yang ada di Riau. Kebakaran di Riau terjadi karena saat ini minim hujan. Mayoritas kebakaran di Riau karena pembukaan lahan dengan cara dibakar," ujar Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Senin (29/6/2015).
Status waspada kebakaran hutan juga tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diberlakukan perusahaan seperti produsen bubur kayu dan kertas terintegrasi APRIL (Asia Pacific Resources International Limited) Grup yang beroperasi di Riau.
Perusahaan itu mengajak masyarakat untuk bekerjasama mencegah kebakaran hutan dan lahan seiring dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika tentang gelombang panas El Nino yang akan menyerang wilayah Indonesia sampai November 2015. APRIL grup pun sudah menetapkan status 'Waspada Kebakaran' pada seluruh konsesi hutan tanamannya yang berada di Riau mulai 1 Juli mendatang.
Managing Director APRIL Group Indonesia Operations Tony Wenas menyatakan pihaknya melakukan pendekatan menyeluruh berbasis masyarakat secara kolaboratif dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Menurut dia, dengan penetapan status rawan kebakaran, akan menjadi sinyal bagi seluruh karyawan dan masyarakat di sekitar untuk mewaspadai munculnya api di area sekitar. Rambu peringatan akan dipasang untuk menginformasikan agar masyarakat tidak menyalakan api di tempat terbuka.
"Sampai saat ini APRIL Group telah menginvestasikan lebih dari USD 6 juta untuk peralatan pemadaman kebakaran. Selain itu, APRIL Group juga sudah melatih lebih dari 700 Masyarakat Peduli Api (MPA)," terangnya. (rep05)
Tulis Komentar