Ternyata, Novel Baswedan Adalah Cucu Pendiri Bangsa
Jakarta-Belakangan nama Novel Baswedan jadi sorotan publik. Namanya dikaitkan lagi sebagai sasaran Bareskrim Mabes Polri untuk diciduk, setelah kasusnya sempat mereda 2012 silam.
Novel yang notabene sepupu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan itu, belum lama ini “digarap” Bareskrim dengan kaitan kasus penganiayaan pencuri sarang burung walet, ketika masih menjabat Kasat Reskrim Polres Kota Bengkulu.
Kasus itu sedianya sudah sangat lampau, 2004 silam. Ini kedua kalinya Novel diringkus Bareskrim, setelah 2012 lalu juga dengan kasus yang sama. Tiga tahun lalu, polemik soal Novel “diselamatkan” Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tapi untuk tahun ini, giliran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang turun tangan. Jokowi menginstruksikan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, untuk tidak membuat langkah kontroversial dengan singkat kata, untuk tidak menahan Novel.
Terlepas dari perdebatan di atas, nama Novel juga tak bisa dilepaskan soal kepribadian dan silsilahnya sebagai cucu salah satu pendiri bangsa, Abdurrahman (AR) Baswedan.
AR Baswedan (kanan) (Foto: Wikipedia)
AS Baswedan, jurnalis, diplomat dan merupakan salah satu figur penting dalam tubuh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
AR Baswedan juga salah satu diplomat pertama negeri ini yang berperan vital ketika Indonesia, saat mendapati pengakuan de jure dan de facto pertama terhadap Republik Indonesia dari Mesir
Sosok Novel Baswedan lahir di Semarang, 22 Juni 36 tahun silam. Lulusan SMAN 2 Semarang ini lulus dari Akademi Kepolisian pada 1998. Setahun setelahnya, Novel menjabat Kasatserse Polres Bengkulu, untuk periode 1999-2005, hingga mendapat kenaikan pangkat dari Inspektur Satu (Iptu) sampai Komisaris Polisi (Kompol).
Dari Polres Bengkulu, kemudian Novel ditarik ke Bareskrim Mabes Polri. Kemudian pada Januari 2007, Novel kemudian ditugaskan sebagai penyidik ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Di sini sosok Novel Baswedan tampil sebagai salah satu penyidik terbaik lembaga antirasuah itu. Dari catatan kariernya di KPK, Novel membawa pulang sejumlah tersangka yang lari ke luar negeri, seperti Nunun Nurbaeti dan Muhammad Nazaruddin.
Novel juga mengomandoi penyidikan kasus proyek infrastruktur daerah yang mengaitkan sejumlah pejabat DPR RI, seperti Wa Ode Nurhayati dan Fahd A. Rafiq.
“Musuh” Novel bak bertambah ketika menangkap tersangka korupsi Bupati Buol, Amran Batalipu. Dia juga menyingkap kasus Pilkada yang menyeret mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar.
Salah satu kasus yang ditanganinya dan membuat “heboh” adalah ketika menyingkap kasus yang menyeret nama Irjen Pol Djoko Susilo, pada Oktober 2012. Yang tak kalah bikin geger adalah simulator SIM yang sempat “menodai” nama Komjen Pol Budi Gunawan. (rep05)
Tulis Komentar