Jokowi Sebut, Utang RI Masih Rp 2.600 Triliun
SEMARANG - Presiden Joko Widodo mengungkapkan kalau pemerintah Indonesia harus bekerja keras membayar utang luar negeri. Saat ini, Indonesia masih berhutang pada dua lembaga keuangan dunia. "Kita masih punya hutang ke World Bank (Bank Dunia) sama ADB (Asian Development Bank)," kata Jokowi saat berpidato dalam pencanangan Program Satu Juta Rumah di Ungaran, Semarang, Rabu 29 April 2015.
Jokowi sama sekali tidak menyebut hutang ke Intertational Monetary Fund (IMF).
Selain berhutang ke Bank Dunia dan ADB, menurut Jokowi, Indonesia juga masih berhutang ke beberapa negara donor. "Saya buka saja, hutang kita masih besar, Rp 2.600 triliun, baik bilateral ke negara lain maupun ke World Bank dan ADB," katanya.
Jokowi tidak menjelaskan soal data utang yang kini diributkan, yaitu utang ke IMF. Data yang disampaikan Jokowi dalam peringataan Konferensi Asia Afrika, kini jadi polemik. Presiden keeenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono bahkan merasa perlu mencuit khusus soal posisi utang Indonesia ke IMF, yang sesungguhnya sudah terbayar sejak 2006.
Dalam pidatonya hari ini, Jokowi menyatakan bahwa ia sebenarnya tidak anti hutang. Namun ia memberi catatan, utang luar negeri hendaknya digunakan untuk kegiatan produktif. "Utang itu juga tidak apa-apa asal dipakai untuk hal-hal produktif," katanya.
Hal produktif yang dimaksudnya adalah program pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan dan bandara. "Kalau pinjam untuk subsidi BBM, keliru kalau itu," katanya. (rep05)
Tulis Komentar