Ingat, Jangan Bilang Anak Laki-laki tak Boleh Menangis
Sudah bukan rahasia lagi bahwa ada aturan tidak tertulis dalam lingkungan sosial kita mengenai anak lelaki pantang menangis. Selain itu, anak lelaki yang sering menangis akan dianggap cengeng dan kurang maskulin.
Ternyata, anggapan ini salah dan sebaiknya jangan lagi diterapkan oleh para orangtua di Indonesia. Psikolog Dr Rose Mini Agoes Salim MPsi mengungkapkan, para ibu selama ini banyak yang menekankan pada anak laki-laki mereka untuk tidak menangis. Pasalnya, menangis bukanlah sifat seorang laki-laki sejati.
"Banyak ibu mendidik anak laki-laki untuk tidak menangis demi menunjukkan sosok kelaki-lakian si anak. Itu salah. Sifat laki-laki sejati bukan masalah boleh menangis atau tidak," ujar psikolog yang akrab disapa Romy ini pada acara Citi Indonesia Women Council: International Women's Day di Plaza Bapindo, Selasa (17/3/2015).
Lebih lanjut, Romy menjelaskan, para ibu seharusnya menjelaskan pada anak laki-laki bahwa menangis bukan hal yang tabu dilakukan oleh anak lelaki. Jangan menekankan pada anak laki-laki bahwa seorang laki-laki sejati memiliki sifat mengayomi dan melindungi.
"Sebetulnya, yang namanya laki-laki sejati itu adalah laki-laki yang bertanggung jawab, care, dan sayang. Laki-laki sejati mengayomi dan melindungi perempuan. Itu jarang diberikan stimulus dan pendidikan dari orang tua," terang Romy.
Romy memaparkan, apabila laki-laki dididik sejak dini bahwa dia harus memiliki kualitas-kualitas tersebut untuk menjadi seorang laki-laki sejati, maka bibit sifat kekerasan dapat dihilangkan. Sebab, perilaku kekerasan biasanya terjadi karena tidak adanya rasa percaya diri.
"Kekerasan biasanya terjadi karena ada ketidakmampuan, tidak percaya diri. Ada juga anak laki-laki yang merasa perlu melakukan kekerasan untuk dianggap sebagai laki-laki sejati," imbuh Romy. (rep05)
Tulis Komentar