Sport

Behrang Safari, Musuh Nomor Satu Publik Anfield

LIVERPOOL – Di balik kontribusinya membawa FC Basel secara dramatis lolos ke fase 16 besar, Behrang Safari dinobatkan jadi “public enemy number one” oleh para Liverpudlian.
 
Bek sayap asal Swedia berdarah Iran itu dianggap melakukan diving, ketika terjadi insiden dengan winger Liverpool, Lazar Markovic di awal paruh kedua.
 
Tepatnya di menit ke-61, Markovic diganjar kartu merah langsung oleh wasit Björn Kuipers asal Belanda, lantaran divonis menampar wajah Safari dengan keras hingga terjatuh.
 
Sementara kubu The Reds, menilai aksi Safari yang terjatuh itu hanya diving semata dan kartu merah terhadap Markovic, mengurangi daya tim yang bermarkas di Anfield itu untuk membalikkan ketertinggalan 0-1.
 
Pada akhirnya, Steven Gerrard Cs gagal menemani Real Madrid, lolos ke fase gugur sebagai runner-up Grup B Liga Champions, karena harus puas dengan hasil imbang 1-1.
 
Safari pribadi membela diri. Pemain berusia 29 tahun itu membantah dirinya diving dan mengaku bahwa setelah terjadi tamparan dari Markovic, mulutnya sempat mengeluarkan darah.
 
“Ya tentu saja (itu bukan diving). Mulut saya sampai berdarah. Saya takkan terjatuh jika dia (Markovic) tak menampar saya dengan keras. Saya bukan tipe pemain yang gemar diving,” bantah Safari kepada Sportbladet, Kamis (11/12/2014).
 
Safari juga tak menyangka Markovic langsung diusir wasit dan syok ketika para pilar Liverpool mendatanginya dengan ekspresi kemarahan.
 
 “Sungguh aneh kejadiannya, saya tak menyangka hukumannya kartu merah langsung. Saya pikir wasit membunyikan peluit karena memang terjadi luka di wajah dan saya akan diberikan bola oleh para pemain Liverpool,” imbuhnya.
 
“Tapi kemudian saya menyadari bahwa para pemain Liverpool mendatangi saya dengan sangat marah. Namun terlepas dari itu, bisa lolos merupakan capaian besar. Tak mudah bermain di Anfield dan melawan tim seperti Liverpool,” tuntas Safari. (rep05)