Waspada Bakteri E Coli pada Kolam Renang
Jakarta--Para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan materi genetik dari bakteri E. coli di kolam renang umum yang mereka uji selama 2012. Data dari hasil pemeriksaan 121.000 kolam di 13 negara bagian AS terungkap bahwa 58 persen kolam renang tidak memenuhi standar kesehatan.
Penyakit yang paling banyak diderita akibat kontaminasi kolam tercemar adalah diare, yang disebabkan bakteri E Coli dan Giardia. Bakteri ini bisa berakibat serius bahkan fatal. Wanita hamil dan anak-anak sangat rentan terkena kuman penyakit dari air tercemar. Bahaya lain air kolam yang tidak disinfeksi antara lain, menyebabkan luka, serta infeksi kulit, Infeksi telinga dan mata.
Rata-rata orang menyumbangkan 0.14 gram feces ketika ia berenang tanpa mandi atau membersihkan badan terlebih dahulu. Para peneliti mengumpulkan sampel air dari filter kolam renang dan mencari materi genetik bakteri tertentu.
Infeksi E. coli bisa menyebabkan sakit ringan hingga penyakit yang serius. Berikut adalah beberapa fakta dan informasi menarik tentang E. coli:
1. Escherichia coli bersama dengan sekelompok bakteri lain secara kolektif disebut sebagai fecal coliform. Terlepas dari namanya, bakteri E. coli ada yang berasal dari feses bisa pula tidak. Oleh karena itu, air yang mengandung E. coli tidak selalu berarti bahwa sumber air tersebut terkontaminasi oleh feses.
2. E. coli masuk dan berkolonisasi di saluran usus bayi dalam waktu 40 jam setelah kelahiran. Jalur masuk E.coli ke dalam usus bayi adalah melalui makanan, air, atau dari orang-orang yang menangani bayi.
3. E. coli yang terdapat pada saluran pencernaan bayi, anak-anak, dan orang dewasa sebagian besar bersifat non-patogen. Mereka bersifat jinak dan tidak berbahaya. Namun, bakteri usus bisa menjadi ganas bila mendapatkan unsur-unsur genetik yang bertanggung jawab menyebabkan infeksi.
4. Pada kasus keracunan makanan, seringnya bakteri E. coli masuk ke dalam tubuh setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, minum air yang terkontaminasi, atau berenang di kolam renang umum. Penularan bakteri E. coli dari orang yang terinfeksi ke orang lain jarang terjadi. Penularan lebih sering terjadi akibat sanitasi yang buruk.
5. Sama seperti dengan jenis infeksi bakteri lain, setelah masuk ke dalam sistem tubuh, bakteri E. coli patogen akan memproduksi toksin berbahaya dalam jumlah besar. Toksin inilah yang menyebabkan diare berdarah, gangguan pencernaan, sindrom hemolitik-uremik, gagal ginjal, dan komplikasi kesehatan lainnya.
6. E.coli bisa menyebabkan penyakit ringan hingga yang mengancam nyawa, ini bergantung pada lokasi infeksi dan kekuatan populasi bakteri. Infeksi E. coli biasanya dikaitkan dengan keracunan makanan, diare, penyakit saluran kemih, pneumonia, bakteremia, meningitis neonatal, dan cholangitis.
7. Gejala khas E. coli pada infeksi salurang pencernaan adalah diare, kram perut, mual, dan muntah. Gejala yang mirip seperti gangguan pencernaan lainnya membuat pasien tidak merasa terganggu sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis infeksi E. coli. Infeksi bakteri pada anak-anak dan orang-orang dengan kondisi lemah, akan semakin memburuk kondisi hingga terjadi diare parah dan masalah pada ginjal.
8. Intervensi terapi untuk infeksi E. coli adalah dengan pemberian antibiotik secara lengkap. Hingga saat ini belum ada obat yang dapat diandalkan untuk mengobati infeksi bakteri E. coli.
9. Perawatan untuk keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri E. coli bertujuan untuk membuat pasien lebih nyaman dan mencegah dehidrasi (komplikasi akibat diare hebat dan muntah). Orang yang mengalami infeksi E. coli harus minum banyak cairan untuk mengganti cairan yang hilang.
"Cairan Klorin dan desinfektan lainnya yang diberikan untuk Kolam renang tidak langsung dapat membunuh kuman," kata Michele Hlavsa, kepala CDC Program Kolam Sehat. Yang harus diperhatikan bahwa para perenang diharuskan mandi terlebih dahulu sebelum masuk kolam renang, tidak menelan air ketika berenang, dan menghindari berenang ketika Anda memiliki diare.(rep03)
Tulis Komentar