Sosialita

iPad Bikin Anak Malas Membaca

Washington - Sebuah lembaga sosial di Amerika Serikat mengungkapkan kemajuan anak-anak Amerika di dalam kelas menengah terhalang oleh penggunaan teknologi canggih. 
 
Sebagaimana hasil temuan mereka yang menunjukkan murid sekarang lebih senang membaca buku pada perangkat iPad atau tablet sejenisnya dibandingkan membaca buku manual. Jumlah orang muda yang membaca di layar setiap hari atau pembaca digital telah menggantikan jumlah orang-orang yang pertama kalinya membaca buku cetak.
 
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Literacy Trust, kebiasaan anak-anak itu bisa berpotensi merugikan kemampuan membaca mereka. Studi tersebut menemukan bahwa mereka yang membaca e-book setiap hari, sangat kecil kemungkinan menjadi pembaca yang kuat dan sangat jarang menikmati bacaannya sendiri dibandingkan mereka yang membaca media cetak setiap hari.
 
Penelitian yang mensurvei lebih dari 34 ribu orang muda berusia 8-16 tahun juga mengungkapkan bawa pelajar yang gemar membaca secara digital jarang sekali memiliki buku bacaan favorit. Sementara, laporan Trust menemukan banyak anak laki-laki sekarang lebih suka membaca majalah, koran ataupun buku dari layar sebuah iPad atau tablet sejenis daripada yang sudah tercetak. 
 
Lebih dari 40 persen anak-anak dan orang muda membaca berita di komputer mereka, 35,5 persen melalui ponsel pintar, sisahnya melalui tablet. Penelitian juga menunjukkan hampir semua anak memiliki akses ke komputer di rumah dan 4 dari 10 anak memiliki tablet atau smartphone sendiri.
 
Joan Brady, penulis pemenang hadiah Whitbread pernah mengatakan lonjakan e-book akan menimbulkan masalah karena anak-anak tidak akan pernah memegang sebuah buku yang nyata.
 
"Ada sejumlah gravitas setiap membalikkan halaman yang tidak akan Anda dapatkan di layar. Kehadiran teknologi membawa keuntungan tersendiri, tapi mudah-mudahan itu tidak akan mengubur buku," kata Brady.
 
Masih berdasarkan temuan Trust, pembacaan surat kabar oleh anak-anak dan kaum muda telah jatuh dari 46,8 persen pada tahun 2005 menjadi 31,2 persen pada tahun 2012. Tahun lalu, hanya 3 dari 10 anak dan remaja yang mengatakan bahwa mereka membaca koran di luar kelas.(rep03)