Mei, Riau Alami Inflasi 0,16 Persen

Selasa, 03 Juni 2014

Pekanbaru-Badan Pusat Statistik menyatakan Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,16 persen dengan indeks harga konsumen 111,78 pada Mei 2014.
       
"Angka ini merupakan inflasi gabungan dari tiga daerah yakni Kota Pekanbaru, Dumai, dan Tembilahan," kata Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsad di Pekanbaru, Senin.
        
Ia mengatakan laju inflasi tahunan (y-o-y) Riau sebesar 7,16 persen. Dari tiga kota tersebut, lanjutnya, dua kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Pekanbaru, yaitu sebesar 0,20 persen, kemudian diikuti oleh Dumai 0,14 persen.Sedangkan, Kota Tembilahan mengalami deflasi sebesar 0,23 persen.
       
Ia menjelaskan, inflasi Riau pada bulan Mei terjadi karena adanya  peningkatan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok  dan tembakau sebesar 0,65 persen, diikuti oleh kelompok kesehatan 0,26 persen, kelompok sandang 0,24  persen,  kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,12 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,08 persen.
       
Kemudian, kelompok bahan makanan dan  kelompok transportasi, komunikasi  dan  jasa keuangan mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,11 persen.
       
Komoditas yang memberikan andil  terbesar terjadinya  inflasi  di Riau  antara  lain  rokok  kretek filter, jengkol, bawang merah, rokok kretek, wortel, tomat sayur, telur ayam ras, daging ayam ras, rokok putih, cuci kendaraan, tomat buah, kerang, bedak, jeruk, bimbingan belajar, kembang kol, minyak goreng dan sebagainya.
       
Ia menambahkan, dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 16 kota mengalami inflasi dan tujuh kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pematang Siantar sebesar 1,61 persen, diikuti  Lhokseumawe 1,16 persen, Sibolga 0,96 persen, Banda Aceh 0,86 persen.
       
Inflasi  terendah di Kota Bandar Lampung 0,04 persen.
       
"Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,27 persen,  Tanjung Pinang 0,62 persen, dan Bengkulu  0,59  persen," katanya. 
  
"Di Sumatera, bila diurut dari inflasi tertinggi, Kota Pekanbaru pada urutan ke 12, Dumai ke 13 dan Tembilahan pada urutan ke 19," lanjut Mawardi Arsad. (cr01/ant)