PDIP masih pikir-pikir capreskan Jokowi

Selasa, 07 Mei 2013

Di beberapa survei, nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo unggul sebagai calon presiden 2014 yang diperhitungkan. Meski bangga dengan hasil itu, PDIP sebagai partai pengusung Jokowi belum berniat mencalonkan pria yang akrab disapa Jokowi itu sebagai presiden.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo mengaku, sampai saat ini pihaknya sama sekali belum memikirkan pemilu presiden. Sebab, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini hendak fokus terhadap pemilu legislatif.

"PDI Perjuangan pada posisi saat ini belum membicarakan dulu masalah capres. Sekarang konsentrasi memenangkan Pemilu Legislatif dulu," jelas Tjahjo, kemarin.

Namun demikian, lanjut dia, hasil survei yang dilakukan berbagai lembaga akan terus menjadi pertimbangan bagi partai berlambang banteng ini. PDIP akan mencermati dinamika politik jelang pemilu 2014.

"Hasil survei dari semua lembaga survei tetap dalam pantauan PDI Perjuangan untuk partai kami terus mencermati setiap gelagat perkembangan dinamika politik nasional sampai internasional," tegas dia.

Anggota Komisi I DPR ini juga mengatakan, hasil survei tidak menjadi rujukan satu-satunya dalam mengambil keputusan politik untuk pemilu mendatang.

"Bagi saya, survei bukan satu-satunya rujukan utama, hanya pembanding dalam pengambilan keputusan politik partai," tandasnya.

Diketahui, sedikitnya tiga lembaga survei mengunggulkan Joko Widodo sebagai capres yang paling diidolakan masyarakat.

Lembaga Survei Jakarta (LSJ) menempatkan Jokowi di tempat pertama dengan 18,1 persen. Disusul Prabowo Subianto (10,9 persen) dan Wiranto (9,8 persen).

Selanjutnya, Lembaga survei Pusat Data Bersatu (PDB) menempatkan Jokowi di ranking pertama dengan torehan 65,3 persen. Di bawahnya ada Jusuf Kalla (59,2 persen) dan Megawati Soekarnoputri (52,9 persen).

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) juga menempatkan mantan walikota Solo itu diurutan paling atas dengan dipasangkan oleh Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie meraup 36 persen. Sementara Megawati dan Jusuf Kalla (22,9 persen) dan Prabowo dengan Hatta Rajasa. (rep02)