Bupati Rohil, H Suyatno
BAGANSIAPiAPI - Aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diminta bubarkan balapan liar di komplek perkantoran, Batu Enam Bagansiapiapi. Pasalnya, aksi para pengendara ugal-ugalan itu sudah semakin meresahkan warga karena membahayakan pengguna jalan lainnya.
Hal itu ditegaskan Bupati Rokan Hilir (Rohil), H Suyatno, Sabtu (5/4/14). Ironisnya, Suyatno mengaku prihatin karena pelaku balapan liar bukan hanya berusia remaja, malah banyak anak-anak yang terlibat di dalamnya. "Ini sudah sangat memprihatinkan. Pelakunya bukan cuma remaja, malah anak-anak ikutan terlibat. Mirisnya, mereka malah dapat dukungan orang dewasa yang menjadi penonton. Aparat kepolisian dan Satpol PP harus menghentikannya," perintah Bupati.
Di balik itu, Suyatno mengharapkan sebaiknya para pelaku balapan liar yang membahayakan itu fokus belajar demi masa depan. "Sebagai pelajar, saya harap pelaku balapan liar segera meninggalkan kebiasan buruk itu. Perbuatan ini bukan hanya membahayakan diri sendiri, malah meresahkan orang banyak karena menganggu pengguna jalan lainnya," imbaunya.
Dengan mengintensifkan patroli yang dilakukan aparat kepolisian dan Satpol PP, Suyatno yakin aksi ugal-ugalan di komplek perkantoran Batu Enam Bagansiapiapi itu dapat diatasi. "Saya minta kepolisian dan Satpol PP rajin melakukan patroli di tempat-tempat yang dinilai rawan dijadikan tempat balapan liar. Karena, saya tidak ingin nyawa generasi bangsa melayang di jalanan. Apalagi lokasi Batu Enam dinilai sangat bagus bagi mereka karena jalannya yang besar dan mulus, meskipun sepi dari pengendara. Tetapi, apapun alasannya, ini tidak dibenarkan," tegas Suyatno.
Apalagi, sambung Suyatno dalam waktu dekat para pelajar akan mengikuti Ujian Nasional (UN). "Saya sendiri pernah menyaksikan mereka balapan, melihat saya datang, mereka langsung membubarkan diri. Namun, yang saya harapkan anak-anak itu jangan cuma dirazia, tetapi diberi pemahaman tentang bahaya yang mereka lakukan. Karena, seharusnya anak-anak fokus belajar menghadapi UN yang sudah di ambang pintu," harapnya.
Selain itu, Bupati mengharapkan peran orang tua sangat diperlukan dalam memantau anak-anaknya menghadapi UN. "Tugas mengawasi anak-anak jangan hanya ditumpuhkan kepada guru, aparat kepolisian dan Satpol PP saja dalam menangani masalah ini, butuh peran penting kedua orang tua. Dengan begitu, aksi balapan liar dapat dihindari. Saya harap orang tua jangan mudah melepas anaknya begitu saja menggunakan kendaraan tanpa memantau mereka," pesan Bupati. (rep1)