KH Abdurrahman membuat heboh warga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sudah lebih dari dua bulan namanya diperbincangkan warga karena ulah anehnya yang meniru Nabi Nuh. Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Al-Bajigur di Desa Tenonan, Kecamatan Manding, ini membuat perahu di atas Bukit Lanjuk.
Menurut kiai yang akrab disapa Kiai Bajigur ini, ide membuat perahu muncul saat dirinya berangkat umrah pada 2013. Saat melakukan ibadah tawaf, Kiai Bajigur merasa lautan begitu dekat. Dia kemudian terbayang punya perahu, lengkap dengan alat tangkap ikan dan boks untuk menyimpan ikan. "Saya wujudkan angan itu sepulang umrah," katanya, Sabtu, 22 Maret 2014.
Perahu Nuh ala Kiai Bajigur itu dibuat sejak bulan Muharam atau November 2013. Karena tak punya lahan, Kiai Bajigur memutuskan membuat perahunya di atas Bukit Lanjuk, tak jauh dari pesantrennya. Perahu itu dikerjakan oleh tujuh orang ahli pembuat perahu. "Lima bulan perahu selesai, anggarannya sekitar Rp 400 juta," ujarnya.
Karena ide pembuatan perahu spontan, Kiai Bajigur mengaku tidak tahu perahu itu akan dipakai untuk apa. Yang penting, kata dia, lewat perahunya itu, orang bisa mengingat lagi kisah Nabi Nuh. "Yang penting diturunkan dulu dari bukit dan nyemplung ke laut," ujarnya sambil tertawa.
Perahu Kiai Bajigur itu telah dibawa ke laut Pantai Slopeng pada Jumat, 21 Maret 2014. Ratusan orang, terutama warga Desa Tenonan, bergotong royong memindahkan perahu tersebut dengan cara tradisional, yaitu perahu digerakkan memakai alas kayu gelondongan.
Selain karena perahunya, Kiai Bajigur juga dikenal warga karena mayoritas santri di pesantrennya adalah orang yang mengalami gangguan jiwa. (Rep01)