Bengkalis-Sepanjang Februari hingga memasuki Maret 2014, lahan perkebunan dan hutan serta semak belukar seluas 3.629 hektare di Kabupaten Bengkalis, Riau, terbakar yang mengakibatkan daerah ini tercemar kabut asap, kata Bupati Herliyan Saleh.
"Selama Febuari saja, Satelit NOAA 18 telah merekam sebanyak 1.272 titik panas di Riau, terbanyak di Bengkalis yakni 312 titik yang tersebar di beberapa kecamatan," kata Herliyan Saleh saat menyambut kedatangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif di Kawasan Industri Dumai (KID) Pelintung Dumai.
Herliyan mengatakan, sejumlah kecamatan yang terdapat titik panas diduga peristiwa kebakaran lahan itu di antaranya Kecamatan Rupat, Siak Kecil, Bukit Batu, Bantan dan Mandau serta Kecamatan Bengkalis dengan perkiraaan luas kebakaran 3.629,1 hektare.
"Untuk mengatasi kebakaran lahan ini, Pemerintah Kabupaten Bengkalis sudah berusaha maksimal melakukan pemadam api di wilayah yang terbakar dengan melibatkan sejumlah pihak, mulai masyarakat, perusahan yang beroperasi dan berdekatan titik api," katanya.
Di lapangan kendala saat ini yang dihadapi, kata dia, yakni tidak adanya sumber mata air, sehingga menyulitkan tim dalam upaya pemadaman. Sedangkan untuk pengungsi yang terkena bencana asap di Dusun Bukit Lengkung, Desa Tanjung Leban, kata dia, telah disalurkan bantuan pangan dan kebutuhan dasar lainnya.
Kepala BNPB Syamsul Maarif meminta Bupati Bengkalis untuk tetap melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan kebakaran lahan yang terjadi saat ini.
"Juga diharapkan kepada daerah lain yang tidak terkena kebakaran lahan untuk bisa membantu penanganan kebakaran lahan," katanya. (rep05)