Juara Pramusim, Pelita Jaya Bidik Championship Series

Senin, 30 September 2013

JAKARTA - Pelita Jaya Energi-MP Jakarta sejatinya menyongsong Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament 2013 dalam kondisi tidak ideal. Berkat perjuangan keras, PJ akhirnya memeluk trofi juara dalam dua tahun beruntun (back-to-back champions).

Sebelum preseason, PJ kehilangan point guard utama Kelly Purwanto yang menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) SEA Games 2013. Center Ferdinand Damanik juga dipanggil timnas.

PJ juga mengalami guncangan hebat lainnya. Kontrak sang kapten musim lalu, Erick Sebayang, tidak diperpanjang. Erick akhirnya bermain untuk Satria Muda Britama Jakarta. Selain itu, tiga asisten pelatih keluar. Yakni, Koko Heru (ke Hangtuah Sumsel IM), Ali Budimansyah (menuju Garuda Kukar Bandung), dan Romy Chandra (pensiun).

Untuk mendampingi head coach Nathaniel Canson, manajemen PJ mengontrak asisten pelatih Garuda Johannis Winar. Selain itu, PJ mengikat shooter Garuda Hendru Ramli.

Rebuilding tersebut memang sempat membawa dampak jelek. Pada laga pertama PJ di grup B, mereka dikalahkan CLS Knights Surabaya. Namun, pada akhirnya, Andy 'Batam' Poedjakesuma dkk memetik hasil manis, menjadi juara dengan membekap CLS 65-54 pada babak final di DBL Arena semalam.

Andy Batam mengatakan, kemenangan itu terjadi karena buah kerja yang sangat keras. Sehari PJ bisa berlatih lima jam hingga delapan jam. Latihan itu sangat-sangat menguras tenaga.

Sebagai pemain yang menginjak 33 tahun, Batam juga harus bisa menjaga diri. Pada malam, pemain terbaik final dengan 16 poin dan 15 rebound tersebut hanya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.

"Terpenting juga istirahat yang cukup meski latihan sangat padat. Sebagai pemain yang sudah berumur, saya harus pintar menjaga kondisi. Sebab, jika cedera, recovery-nya akan sangat sulit. Jadi memang harus mengantisipasi," imbuh mantan bintang Dell Aspac Jakarta itu seperti dilansir situs resmi NBL Indonesia, Senin (30/9)

Batam menuturkan bahwa dirinya memang sangat total bermain basket. Sejatinya ada dua perusahaan yang "menggoda'' dia untuk lekas pensiun. "Namun, passion saya masih ada di basket. Saya memang tidak ingin setengah-setengah. Pokoknya, I love this game," tandasnya.

Power forward Ponsianus Nyoman Indrawan yang juga bermain baik di final dengan 14 angka itu menambahkan bahwa PJ memang bekerja sangat keras musim ini.  "Kalau tidak ada uji coba, kami bisa latihan delapan jam sehari," tutur pemain kelahiran Badung, Bali itu.

Coach Nath mengatakan bahwa dirinya tidak ingin terlena dengan kemenangan tersebut. Pulang dari Surabaya, dia hanya memberi pemainnya jatah libur tiga hari. Setelah itu, PJ akan bekerja lebih keras. "Semoga kami bisa juara di akhir musim mendatang," kata pelatih kelahiran Makati itu. (rep1)