Incar Dua Emas Catur, Indonesia Waspadai Tiga Negara

Jumat, 13 September 2013

Jakarta - PB Percasi menargetkan membawa pulang dua emas dari gelaran SEA Games XVII. Meski bakal dapat kompetisi sengit dari tiga negara pesaing terberat, target tersebut diyakini bakal tercapai.

Demikian diungkapkan pelatih catur tim Indonesia Rudijanto Majella. Meski menargetkan dua emas, Rudijanto tidak spesifik menyebut dari nomor mana medali tersebut akan didapat. “Untuk SEA Games kali ini kami targetkan dua emas, tapi dari nomor mana saja? saya pikir semuanya berpeluang,” kata Rudijanto Majella dilansir detiksport, Kamis (12/9/2013).

Tim catur Indonesia akan menurunkan 13 atlet untuk tampil di 17 nomor pertandingan pada SEA Games tahun ini. Dari masing-masing atlet tersebut, hampir semuanya dapat jatah melakoni lebih dari satu nomor.

"Banyak yang nomornya double karena dari Satlak kan ada degradasi. Nah 13 atlet ini sudah 100 persen, tapi jumlah nomor yang harus kita jalani itu 17 nomor, dari 18 nomor yang dipertandingkan, makanya banyak yang double," terangnya.

Kendati begitu, Rudijanto tak anggap itu sebagai kendala. Ia justru semakin yakin timnya bisa menyumbang medali. Hal ini tak lepas dari pemusatan latihan yang sudah dilakukan sejak Oktober tahun lalu.

Secara khusus Pengurus Besar (PB) Percasi juga sudah memanggil pelatih asing dari Rusia, grand master Ruslan Scherbakov, yang dipersiapkan untuk membantu latihan para atlet sebelum bertanding. Salah satu bentuh latihan yang diintensifkan dalah simulasi pertandingan "Catur kan berbeda dengan cabang olahraga lain ya, olahraga ini tidak terukur, makanya kami lebih banyak tempa atlet dengan banyakin praktek," lanjut dia.

Mengenai peta kekuatan lawan, Rudijanto mengatakan, hingga saat ini Filipina dan Vietnam masih jadi saingan terberat Indonesia. Sementara tuan rumah juga dianggap punya potensi membuat kejutan.

Seperti diketahui, dari 17 nomor yang diikuti tim catur Indonesia, salah satunya adalah nomor catur tradisional Myanmar. Satu nomor yang sedianya masih baru di telinga atlet Indonesia.

"Untuk nomor catur tradisonal kita sendiri sebenarnya belum pernah coba atau pelajari. Tapi, ya kita anggap itu sebagai tantangan untuk bisa buat lebih. Istilahnya, mereka saja bisa kenapa kita engga. Kami coba mengadaptasi langsung dari buku catur tradisional Myanmar. Kita pelajari pola permainanya, lalu diterapkan saat latihan. Sejauh ini yang saya lihat perkembangan atlet sudah lumayan bagus," tambahnya.

Bahkan, hasilnya bisa dilihat di ajang Pra SEA Games di Myanmar, 29 Juli- 5 Agustus kemarin. Tim catur Indonesia mendapat perak untuk nomor tradisional tersebut. “Hasil itu kan lumayan, bukan tidak mungkin SEA Games nanti kita bisa peroleh lebih," harapnya.

Demi makin mematangkan persiapan, tim catur Indonesia akan memggelar ujicoba dalam setidaknya dua bulan ke depan. Salah satunya adalah dengan tampil di Indonesia Open, yang digelar di Jakarta pada Oktober mendatang. (rep1)