ilustrasi
BAGANSIAPIAPI - Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Kabupaten Rohil mengusulkan 1.000 rumah nelayan miskin yang hidup di pesisir pantai ke Pemerintah Pusat dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) 2014 mendatang. Ini bertujuan untuk mengangkat taraf hidup nelayan miskin di Rohil agar perekonomian mereka tertolong.
"Untuk saat ini, jumlah nelayan tangkap yang ada di wilayah Kabupaten Rohil terdata sebanyak 2.231 rumah tangga. Sedangkan untuk nelayan perikanan umum sebanyak 1.058 rumah tangga. Itu yang baru terdata. Artinya, jumlahnya bisa lebih," ujar plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Rohil, Muhammad Amin, Rabu (26/6).
Berdasarkan kondisi yang ada terlebih dari pendataan yang dilakukan secara langsung, lanjut Amin, taraf hidup para nelayan Rohil yang tersebar di pesisir pantai meliputi, Kecamatan Sinaboi, Kecamatan Bangko, Kecamatan Kubu dan Kecamatan Pasir Limau Kapas, kondisinya perlu untuk ditingkatkan. "Dari hasil pendataan itulah, tahun anggaran 2013 ini kita membuat proposal untuk meminta pembangunan 1.000 unit rumah untuk nelayan miskin dari dana pusat," sebutnya.
Lanjutnya, 1.000 unit rumah untuk nelayan miskin yang sudah disampaikan kepada pemerintah pusat itu, tambah Amin, untuk tahap awal diprioritaskan di wilayah Kecamatan Sinaboi. Pertimbangannya, daerah dan jumlah penduduk miskin terbesar di wilayah Kabupaten Rohil yakni Kecamatan Sinaboi. "Ini untuk tahap awal yang kita usulkan yang diprioritaskan di Kecamatan Sinaboi. Setelah itu, baru di kecamatan lain yang berada di pesisir pantai. Misalkan saja, Kecamatan Pasirlimau Kapas," terangnya.
Dengan adanya rumah itu nanti, lanjut Amin, nelayan tidak lagi memikirkan soal tempat tinggalnya. "Dengan begitu, nelayan hanya memikirkan bagaimana meningkatkan ekonominya untuk memenuhi kebutuhannya hidup saja. Yang terpenting, usulkan itu tetap terus kita lakukan. Sehingga, para nelayan miskin yang ada di daerah pesisir pantai bisa mempunyai tempat tinggal yang presentatif," urainya. (rep/01)