Jakarta-Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengungkapkan Karhutla di Riau 80 persen terdapat di areal perkebunan dan pertanian yang kebanyakan merupakan lahan gambut. "Di area hutan kira-kira 20 persen saja," ujarnya di Istana Negara, Jakarta.
Zulkifli mengatakan, saat ini pihak pemadam hutan dari Kemenhut tengah berupaya keras untuk memadamkan api. Namun upaya itu tentu harus mendapat dukungan penuh dari pihak Pemda setempat. "Dari Kemenhut ada pasukan pemadam hutan, kita perbantukan untuk memadamkan area yang di luar kawasan, yang 800 hektar itu. Karena itu perlu ada optimalisasi dari kementerian lembaga terkait dan pemda," terangnya seperti dilansir detikcom.
Titik api di Riau, menurut Menhut tersebar di 800 hektar kawasan di Riau. Api tersebut timbul karena diduga dilakukan secara sengaja untuk membuka lahan perkebunan. Jika ini benar, Menhut meminta agar pelakunya ditindak tegas.
"Kita tidak salahkan Si A, Si B. Kalau ada yang langgar, kita minta ditindak tegas. Kalau ada yang disinyalir kebakaran akibat pembukaan lahan dengan cara membakar atau land clearing, kalau memang ada, kita minta aparat untuk tindak tegas," ujarnya.
Kabid Humas Polda Riau, AKBP Hermansyah mengatakan, pihaknya akan menindak tegas pelaku yang sengaja melakukan pembakaran lahan atau hutan. "Aturannya sudah ada," katanya.
Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Mulia Nauli menjelaskan pihaknya selalu melakukan patroli udara dan darat untuk memastikan upaya pencegahan kebakaran dapat optimal di area konsesinya. "RAPP telah berinvestasi lebih dari 1,5 juta dolar untuk peralatan pengelolaan hutan tanpa bakar termasuk juga melakukan pelatihan-pelatihan. Perusahaan melakukan pendekatan yang proaktif dengan mengintegrasikan teknologi pengelolaan hutan lestari dengan sistem deteksi dini dalam manajemen pencegahan kebakaran," ujarnya.
Mulia Nauli juga menambahkan bahwa perusahaan berperan aktif dalam membantu pemerintah dan masyarakat dalam memadamkan kebakaran yang terjadi di luar konsesi perusahaan. RAPP yang merupakan grup APRIL telah aktif berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia dalam pencegahan kebakaran di Riau melalui knowledge sharing (berbagi ilmu dan praktik terbaik). (rep05)